HOLOPIS.COM, JAKARTA – Nama Youtuber asal London, Mahyar Tousi langsung menjadi perbincangan hangat di Indonesia setelah ia menghina batik di akun Twitternya.

Berawal dengan mencemooh para pemimpin dunia yang mengenakan batik di KTT G20 Bali, tanpa ia sadari, Mahyar telah membuat tersinggung seluruh masyarakat Indonesia.

Netizen +62 yang terkenal dengan kekuatan jari pedasnya langsung beramai-ramai menyerbu akun media sosial Mahyar.

Mahyar sampai harus meminta maaf dua kali dan mengaku bahwa ia tidak memiliki niat untuk menghina budaya siapapun, dan hanya mengejek para pemimpin dunia yang terlalu berusaha untuk sok merakyat dengan mengenakan pakaian-pakaian yang dikenakan masyarakat.

“Sekali lagi, aku meminta maaf atas semua hinaan yang tidak sengaja aku lontarkan karena bercanda soal para pemimpin di G20 yang mengenakan baju tradisional Indonesia,” kata Mahyar Tousi di akun Twitternya @MahyaTousi, dikutip Holopis.com, Kamis (17/11).

Lebih lanjut, ia pun menjelaskan bahwa warga Inggris mengejek Sunak dan Trudeau yang mengenakannya dan tak paham dengan budaya Indonesia.

Namun permintaan maaf Mahyar justru semakin memperparah emosi warga Indonesia.

Banyak yang mengatakan bahwa Mahyar sudah salah memilih musuh, yaitu warga Indonesia yang tak diragukan lagi kekuatannya dalam menyeran akun media sosial seseorang.

“@MahyarTousi telah membuat kesalahan yang sering dilakukan orang asing sebelumnya. Yaitu mengabaikan statistik dasar orang Indonesia: 280 juta populasi, 77% penetrasi internet, 18.5 juta pengguna Twitter, 100 juta pengguna Instagram,” tulis @lyndaibrahim.

“@MahyarTousi baru mendapatkan pengalaman merasakan apa yang terjadi jika kita menghina budaya orang lain. Boleh saja hina para pemimpin, tetapi jika sudah menyentuh yang berbau Indonesia, maka kalian akan di bully dengan cara yang bahkan kalian tak menyangka ada,” kata @goyengan.

“Dia nggak tau netizen Indonesia. Cyber-bully kami sudah terbukti bisa sampai bikin para pemimpin dan pemangku kepentingan berubah keputusan,” kata @NadineSaskia4.