HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Sen menyerukan persatuan di tengah-tengah ketegangan global, pada Minggu (13/11) di KTT ASEAN.
Pernyataan itu muncul ketika ketegangan regional tetap tinggi antara Amerika Serikat dan China atas aspirasi regional Taiwan dan Beijing yang sampai saat ini terus terjadi, dan invasi Rusia ke Ukraina yang nampak telah mengganggu rantai pasokan global, dimana terjadi kenaikan harga energi saat ini.
Tanpa menyebut nama negara mana pun, PM Hun Sen berharap para pemimpin saling merangkul semangat kebersamaan dalam menegakkan multilateralisme, Pragmatisme, dan saling menghormati yang terbuka dan inklusif dalam mengatasi tantangan eksistensial dan strategis yang kita semua hadapi.
“Banyak tantangan dan ketegangan saat ini telah menghalangi upaya keras kami di masa lalu untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan menyebabkan kesulitan yang lebih besar bagi kehidupan masyarakat,” katanya, seperti dikutip Holopis.com dari AP News, Minggu (13/11).
Diketahui, KTT ASEAN di Kamboja merupakan salah satu agenda sebelum memasuki KTT G-20 di Bali, Indonesia. Turut hadir juga Presiden Joko Widodo, dan para pemimpin Asia Tenggara lainnya.
Kemudian, untuk di G-20 Bali itu sendiri, pertemuan antara Presiden AS, Joe Biden dengan Presiden China, Xi Jinping merupakan pertemuan yang paling dinanti.
Di sisi lain, Presiden Rusia, Vladimir Putin absen menghadiri G-20 Indonesia dan akan diwakili Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.