HOLOPIS.COM, BADUNG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi meluncurkan dana pandemi (pandemic fund) secara virtual dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Bali, Minggu (13/11).

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya luncurkan dana pandemi hari ini,” ujar Jokowi yang dikutip Holopis.com dari tayangan YouTube Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Minggu (13/11).

Dalam acara peresmian dana darurat pandemi itu, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusinya terhadap pengumpulan dana pandemi tersebut.

“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih untuk kontribusinya atas dana pandemi,” ucap Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Orang nomor satu di Indonesia tersebut menyampaikan bahwa dalam 3 tahun terakhir dunia dihadapkan pada tantangan terberat yaitu pandemi Covid-19.

Dia menuturkan, dunia terbukti tidak siap menghadapi pandemi lantaran tidak memiliki arsitektur kesehatan untuk mengelola pandemi.

“Oleh karena itu, kita harus memastikan ketahanan komunitas internasional. Pandemi tidak boleh lagi memakan banyak korban jiwa, pandemi tidak boleh lagi meruntuhkan sendi-sendi perekonomian global,” harapnya.

Presiden Jokowi pun menekankan, Presidensi Indonesia di Forum G20 tahun ini terus mendorong penguatan arsitektur kesehatan global untuk mewujudkan sistem kesehatan global yang lebih andal terhadap krisis.

Sebagai langkah jangka pendek, lanjut Jokowi, dunia harus mempunyai kapasitas pembiayaan untuk mencegah dan menghadapi pandemi ke depan.

Kepala Negara Indonesia itu pun menyebut, dunia membutuhkan setidaknya dana USD31,1 miliar setiap tahunnya untuk membiayai sistem pencegahan, persiapan dan respons terhadap pandemi di masa yang akan datang.

“Untuk itu, G20 sepakat membentuk dana pandemi atau pandemic fund untuk kepentingan pencegahan persiapan dan respons terhadap pandemi,” ujarnya.

Sebagai informasi, peluncuran dana darurat pandemi ini turut disaksikan oleh menteri keuangan (Menkeu) dari negara anggota G20. Salah satunya yakni Menkeu Amerika Serikat (AS), Janet Yellen.