HOLOPIS.COM, MYANMAR – Presiden Jokowi mendesak peran negara ASEAN untuk lebih aktif memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan saat ini.
Jokowi kemudian menegaskan, ASEAN saat ini dihadapkan pada dua tantangan yang sangat berat, yaitu tantangan eksternal bagaimana menavigasi rivalitas kekuatan besar yang semakin tajam. Kemudian, tantangan internal yaitu bagaimana memastikan ASEAN tetap relevan dan patuh terhadap piagam ASEAN, serta menyelesaikan krisis di Myanmar.
“Pertanyaannya, apakah kita masing-masing sudah berupaya maksimal mungkin untuk memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN? Saya tidak ingin kesatuan dan sentralitas ASEAN hanya jadi mantra kosong,” kata Jokowi dalam pernyataannya di Sidang Pleno KTT ASEAN ke-40 seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (12/11).
Jokowi menegaskan, Piagam ASEAN harus menjadi pegangan dan diterapkan dalam satu keutuhan dan tidak tebang pilih.
“Piagam ASEAN harus menjadi dasar pengambilan keputusan dalam situasi darurat, termasuk situasi di Myanmar. Jika ASEAN gagal ambil langkah maka kredibilitas ASEAN dipertaruhkan,” tegasnya.
Selain itu, Jokowi mendorong penguatan kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN. Sebab, dalam 20 tahun ke depan, tantangan yang kita hadapi akan semakin berat, sehingga hal tersebut harus dijadikan momentum untuk berbenah dan perkuat institusi dan kapasitas ASEAN.
“Kita harus tetapkan ASEAN 2045 yang lebih adaptif, responsif, dan berdaya saing. ASEAN harus mampu merespon dinamika ini agar tetap relevan,” tegasnya.
Jokowi kemudian berharap agar semua pihak perkuat peran ASEAN dalam mewujudkan kawasan yang tangguh. Ketangguhan ASEAN akan dinilai dari cara ASEAN membangun ketahanan pangan dan energi, kemandirian kesehatan, hingga stabilitas keuangan kawasan.
“Konsep kerja sama dalam bidang-bidang tersebut harus jelas dan terus diperkuat. ASEAN harus menjadi agenda-setter dalam memajukan prioritas-prioritas tersebut,” tuturnya.
Jokowi menambahkan, pemimpin ASEAN harus bisa membuktikan kepada rakyat ASEAN dan dunia, bahwa ASEAN matters dan relevan. “Tetap menjadi jangkar stabilitas kawasan dan tetap menjadi pusat pertumbuhan kawasan dan dunia. ASEAN matters, epicentrum of growth,” tutupnya.