HOLOPIS.COM, JAKARTA – Zainudin Amali selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI menegaskan bahwa, naturalisasi atelet dari cabor-cabor yang ada merupakan cara jangka pendek, dimana dalam program jangka panjangnya pemerintah tetap mengedepankan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Hal tersebut disampaikan Menpora Amali usai rapat kerja (raker) bersama Anggota Komisi III DPR RI, mengenai proses naturalisasi pesepakbola Shayne Pattynama di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta pada Rabu (9/11).
“Sekarang kita telah memiliki Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang pembinaannya dari usia dini. DBON ini telah berjalan di berbagai daerah, juga telah dipayungi oleh Perpres No.86/2021 tentang DBON,” kata Menpora Amali, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com, Kamis (10/11).
“Kami memiliki keyakinan beberapa tahun kedepan proses naturalisasi tidak akan seperti sekarang lagi, ketika pembinaan kita (DBON) sudah on the track,” sambungnya.
Lanjutnya, Menpora Amali menyampaikan bahwa naturalisasi pemain ini bertujuan untuk mengisi timnas senior hingga U-23, karena akan ada even-even besar salah satunya Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun depan.
“Naturalisasi ini untuk mengisi tim senior karena ada beberapa even yang akan dihadapi sehingga dibutuhkan tambahan-tambahan untuk melengkapi timnas baik timnas senior maupun untuk U-23,” ungkapnya.
Diketahui, proses naturalisasi Shayne Pattynama secara resmi telah disetujui baik oleh Komisi X DPR hingga terbaru oleh Komisi III DPR.
Dengan begitu, amunisi kekuatan Timnas Indonesia semakin bertambah, dimana sebelumnya ada Sandy Walsh dan Jordi Amat yang telah lebih dulu disetujui proses naturalisasinya.