Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Soal Isu Setoran Tambang Ilegal Seret Kabareskrim, Begini Kata Ferdy Sambo

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo merespons isu setoran tambang ilegal yang menyeret Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Pol Agus Andrianto.

Dalam statement-nya usai menghadiri sidang lanjutan terkait kasus pembunuhan Brigadir J, Selasa (8/11) kemarin, Ferdy Sambo tak banyak bicara terkait isu setoran tersebut.

Ia hanya meminta agar dugaan itu ditanyakan kepada pejabat yang memang mempunyai kewenangan terkait hal tersebut.

“Tanyakan ke pejabat yang berwenang,” ujar Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) yang dikutip Holopis.com, Rabu (9/11).

Sebagaimana diketahui, isu tersebut bermula dari video yang dibuat oleh seseorang bernama Ismail Bolong yang mengaku bekerja sebagai pengepul dari konsesi tambang batu bara ilegal di Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

“Terkait adanya penambangan batu bara di wilayah Kalimantan Timur, bahwa benar saya bekerja sebagai pengepul batu bara dari konsesi tanpa izin,” kata Ismail Bolong di awal video tersebut.

Dalam video yang beredar luas di media sosial itu, Ismail mengaku memperoleh keuntungan dari hasil pengepulan dan penjualan tambang batu bara ilegal. Keuntungan dari tambang ilegal itu pun tak tanggung-tanggung, yakni sebesar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar setiap bulannya.

Adapun bisnis tambang batu bara ilegal di tanah Kalimantan Timur itu sudah berlangsung sejak Juli 2020 hingga November 2021.

Dalam pengakuannya, Ismail menyebut telah berkoordinasi dengan Kabareskim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto yang diduga menjadi bekingan kegiatan ilegal yang dilakukan Ismail dan perusahaan tambang batubara.

Bekingan itu tentu tak didapatkan secara cuma-cuma, Ismail mengaku harus memberikan setoran berupa uang ke jenderal bintang tiga itu sebesar Rp 6 miliar, yang disetor sebanyak tiga kali.

“Uang tersebut saya serahkan langsung kepada Komjen Pol Agus Andrianto di ruang kerja beliau setiap bulannya, sejak bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Agustus yang saya serahkan langsung ke ruangan beliau.” ungkap Ismail.

Tak hanya kepada Agus, Ismail juga mengaku telah menyerahkan sejumlah uang kepada pejabat reserse Polres setempat, yakni Polres Bontang.

“Saya pernah memberikan bantuan sebesar Rp 200 juta pada bulan Agustus 2021 yang saya serahkan langsung ke Kasatreskrim Bontang, AKP Asriadi di ruangan beliau,” katanya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Ngasiman Djoyonegoro Apresiasi Negara Sukses Bebaskan Pilot Susi Air

Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro memberikan apresiasi kepada Menhan Prabowo Subianto, TNI, dan Polri yang telah berhasil membebaskan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens.

Kejagung Sukses Lelang Barang Rampasan Hingga Rp 13 Miliar

Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Agung berhasil melakukan proses lelang barang rampasan Skandal Pelabuhan atas nama terpidana Leslie Girianza Hermawan yang juga Direktur PT. Eldin Citra.

Menhan Prabowo Pantau Langsung Proses Pembebasan Pilot Susi Air

Proses pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens mendapatkan pengawasan penuh dari pemerintah, khususnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru