HOLOPIS.COM, JAKARTA – Korea Selatan sukses membuktikan bahwa, Korea Utara (Korut) telah menggunakan rudal SA-5 jenis permukaan ke udara era Uni Soviet, dalam tindakan provokasinya yang gencar terjadi belakangan ini.

Dikutip Holopis.com dari Reuters, Rabu (9/11), Kementerian Pertahanan Korsel mengatkan, bukti tersebut merupakan kesimpulan dari sebuah analisis, dimana menunjukkan bahwa potongan yang panjangnya sekitar 3 meter dan lebar 2 meter, membuktikan bahwa itu adalah bagian dari rudal anti-pesawat SA-5.

Hal ini pun dikutuk keras Kementerian Pertahanan Korsel, dan menyebut bahwa apa yang dilakukan Korut merupakan pelanggaran pakta militer antar-Korea 2018, yang melarang kegiatan apa pun yang memicu ketegangan perbatasan.

“Peluncuran rudal SA-5 ini jelas merupakan provokasi yang disengaja dan disengaja,” katanya.

“SA-5 juga memiliki karakteristik rudal permukaan ke permukaan, dan Rusia telah menggunakan rudal serupa di Ukraina untuk serangan permukaan ke permukaan,” sambungnya.

Dengan begitu, hal ini disebut sebagai pertama kalinya rudal balistik Korut mendarat di dekat perairan Korsel.

Kendati demikian, militer Korut tetap menyangkal hal tersebut, dan tetap dengan pernyataannya yang mengatakan bahwa peluncuran-peluncuran rudal itu merupakan simulasi serangan terhadap Korea Selatan dan Amerika Serikat, dengan maksud utamanya yakni sebagai simbol kritik keras Korut terhadap latihan perang AS-Korsel.

Sebagai informasi, dari kabar terbaru mengatakan bahwa seiring dengan temuan Korsel tersebut, Korut kembali menembakan rudal balistiknya ke laut.

Hal tersebut telah dipastikan langsung oleh Kepala Staf Gabungan Seoul (JCS), dimana dikatakan bahwa pihaknya telah mendeteksi peluncuran rudal balistik terbaru dari Korut.