HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berhasil mengungkap praktik nakal perusahaan supplier CV Samudera Chemical, yang telah memalsukan propilen glikol dengan cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi batas aman, bahkan hingga 99 persen.
Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito menjelaskan bahwa hal tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan penelusuran lanjutan dan hasil uji laboratorium dari sejumlah sampel yang didapat dari CV Samudera Chemical selaku supplier dari propilen glikol yang dipakai oleh industri farmasi PT Yarindo Farmatama.
“Hasil uji menunjukkan bahwa 12 sampel dengan identitas propilen glikol terdeteksi memiliki kandungan etilen glikol dan dietilen glikol yang sangat jauh dari persyaratan yang seharusnya 0,1 persen,” kata Penny dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Rabu (9/11).
Penny mengungkapkan, bahwa sembilan dari sampel yang diambil mengandung cemaran EG dengan kadar mencapai 52 persen. Bahkan ada sampel yang mengandung cemaran EG hingga 99 persen.
“Jadi hampir 100 persen kandungan EG, bukan lagi propilen glikol. Berarti juga ada aspek penipuan karena labelnya propilen glikol, tetapi dalamnya EG, pencemaran yang menimbulkan suspek untuk gagal ginjal atau kematian,” tegas Penny.
Tak hanya itu, BPOM juga menemukan dua sampel dengan identitas sorbitol yang ternyata mengandung cemaran DEG hingga 1,34 persen.
Selanjutnya, BPOM menginstruksikan kepada industri farmasi ataupun pedagang besar farmasi (PBF) yang pernah melakukan pengadaan propilen glikol dari CV Samudera Chemical untuk segera melakukan pengujian cemaran EG dan DEG.
“Jadi siapapun industri farmasi atau PBF yang pernah melakukan hubungan bisnis dengan CV Samudera Chemical dan mendapatkan penyaluran suplai bahan baku propilen glikol untuk dicek,” kata Penny.