3. Matahari dan Bulan Bertengkar Hebat

Suku Batammaliba di Togo dan Benin juga punya mitos gerhana Bulan total. Jarita Holbrook, astronom budaya di University of Western Cape, Bellville, Afrika Selatan, mengatakan mitos Suku Batammaliba adalah mereka percaya Matahari dan Bulan bertengkar.

Dalam mitos ini, Matahari dan Bulan bertempur saat gerhana. Oleh karena itu orang-orang harus mendorong mereka untuk berhenti.

“Mereka melihatnya sebagai waktu untuk bersatu dan menyelesaikan perselisihan dan kemarahan yang sudah berlangsung lama. Itu mitos yang bertahan sampai hari ini,” pungkas Holbrook.

4. Raja pengganti di Mesopotamia kuno

Orang Mesopotamia kuno juga melihat gerhana Bulan sebagai serangan di Bulan, menurut penjelasan EC Krupp, Direktur Griffith Observatory, Los Angeles. Namun, dalam cerita mereka, penyerangnya adalah tujuh iblis.

Budaya tradisional menghubungkan apa yang terjadi di langit dengan keadaan di Bumi. Karena raja mewakili Bumi dalam budaya Mesopotamia, orang-orang memandang gerhana Bulan sebagai serangan terhadap raja mereka.

“Kami tahu dari catatan tertulis (bahwa Mesopotamia) memiliki kemampuan yang wajar untuk memprediksi gerhana Bulan,” jelasnya. Jadi untuk mengantisipasi gerhana, mereka akan memasang raja pengganti yang dimaksudkan untuk menanggung beban serangan apa pun.

“Biasanya, orang yang dideklarasikan menjadi raja adalah orang yang ‘bisa’ dibuang,” ujar Krupp.

Meskipun penggantinya tidak benar-benar berkuasa, dia akan diperlakukan dengan baik selama periode gerhana, sementara raja yang sebenarnya menyamar sebagai warga negara biasa. Setelah gerhana berlalu, biasanya raja pengganti ini akan menghilang, mungkin mati karena keracunan.