HOLOPIS.COM, SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi pergerakan kelompok teroris. Salah satunya adalah mewaspadai adanya narasi intoleransi yang menjadi cikal bakal awalnya propaganda jaringan tersebut.

“Terorisme selalu diawali dengan intoleransi,” kata Emil Dardak di Surabaya seperti dikutip oleh Holopis.com, Senin (7/11).

Kemudian, suami Arumi Bachsin tersebut menyerukan kepada seluruh masyarakat di Jawa Timur untuk menutup ruang dan akses tumbuh suburnya paham intoleransi tersebut.

“Jika bisa, meminimalisir ruang tumbuh intoleran, kita juga bisa memperkecil probabilitas munculnya terorisme,” ujarnya.

Kemudian, ia pun menyampaikan apresasi kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang telah membentuk sebuah wadah untuk digunakan seluruh masyarakat khususnya di Jawa Timur, untuk mengaktualisasi semangat menangkal paham intoleran dan radikalisme di wilayahnya.

“Kami di Jawa Timur bersyukur ada komitmen yang luar biasa dari BNPT dengan adanya Warung NKRI. Mulai dari ujung timur Banyuwangi sudah ada, di Surabaya juga sudah ada 2 tempatnya,” terangnya.

Ia pun berharap agar program deradikalisasi yang dilakukan BNPT tersebut bisa berkembang dan lebih masif lagi.

“Sukses terus untuk Warung NKRI,” pungkasnya.

Sekedar diketahui Sobat Holopis, bahwa Warung NKRI

Kita lawan terorisme dengan pertahanan semesta dalam menghadapi ideologi terorisme salah satunya melalui Warung NKRI merupakan akronim dari Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI. Sebuah program deradikalisasi yang digagas oleh BNPT.

Dalam keterangannya, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menyampaikan, bahwa salah satu upaya untuk meminimalisir propaganda dan ruang gerak kelompok teroris adalah dengan membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya paham tersebut.

Sehingga di dalam upaya melakukan edukasi semacam itu, butuh wadah yang lebih masif lagi di masyarakat. Salah satunya dengan membuat wadah bernama Warung NKRI.

“Kita lawan terorisme dengan pertahanan semesta dalam menghadapi ideologi terorisme salah satunya melalui Warung NKRI,” kata Boy.

Boy meyakini pertahanan semesta merupakan cara ampuh dalam melawan radikalisme maupun terorisme. Salah satu bentuk pertahanan semesta yang bisa dilakukan yaitu melalui pendekatan soft approach.

“Dialog-dialog kebangsaan di Warung NKRI diyakini bisa melawan paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945,” kata mantan Kapolda Papua tersebut.