HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa rencana kelompok 212 yang ingin menggelar reuni di bulan Desember mendatang adalah murni gerakan politik untuk Anies Baswedan.
“Itu untuk Anies Baswedan. Para pengusung Khilafah itu sedang memproyeksikan gerakan politik dengan mengklaim sebagai gerakan rakyat,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Minggu (6/11).
Ia tak mencium agenda itu sebagai gerakan rakyat. Apalagi, gerakan politik yang diinisiasi oleh Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) pimpinan Slamet Maarif itu sudah menjadi underbow politik kepentingan Anies Baswedan.
“Seolah-olah itu gerakan rakyat, oh tidak. Bahkan DNA gerakan politik mereka itu untuk Anies, sebab Anies yang paling representatif bagi mereka,” ujarnya.
Lebih lanjut, Habib Syakur menilai bahwa kelompok Khilafah menjadi bagian dari tim pemenangan Anies Baswedan. Manuver mereka akan terus dilakukan dengan frame yang bermacam-macam.
“Suka tidak suka, Anies Baswedan akan berdamai dengan kelompok ini. Sebab, mereka akan menjadi konstituen terbaik untuk menjadi pembuat gaduh nama Anies di dunia maya maupun di agenda-agenda demonstrasi, padahal mereka anti demokrasi,” tandasnya.
Sekedar diketahui, bahwa Sekretaris Dewan Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif mengatakan pihaknya berencana menggelar Reuni Aksi 212 di depan Istana Negara Jakarta pada Jumat (2/12).
“Insya Allah, Reuni Aksi 212 di depan Istana Negara Jakarta,” kata Slamet kepada wartawan, Sabtu (5/11).
Dalam aksi tersebut, Slamet mengatakan bahwa nantinya mereka akan tetap membawa tuntutan yang dibawa di aksi Akbar 411, yakni mendesak Presiden Jokowi untuk mundur.
Diketahui, PA 212 yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) menggelar aksi Reuni 411 di kawasan Patung Kuda Arjunawiwaha, Jakarta Pusat pada Jumat (4/11) kemarin. Salah satu tuntutannya adalah meminta Jokowi mundur.
“Tuntutannya mundur lah Jokowi,” kata Slamet.