Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tim Independen Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Jawa Timur mulai melakukan autopsi dua jenazah korban Tragedi Kanjuruhan.

Tim tersebut beranggotakan delapan orang. Terdiri dari enam operator di lokasi, dan dua penasihat.

“Kami membentuk tim independen yang terdiri dari dua penasihat enam operator,” kata Ketua PDFI Jatim dr Nabil Bahasuan, kepada Holopis.com, Sabtu (5/11).

Nabil mengatakan tim itu dibentuk dari pelbagai institusi pendidikan kedokteran dan empat fasilitas kesehatan (faskes) di Jatim.

“Kami membentuk tim independen. Dari tiga elemen institusi pendidikan kedokteran dan empat faskes,” ucapnya.

Yakni dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hang Tuah Surabaya, FK Universitas Airlangga (Unair), FK Universitas Muhammdiyah Malang (UMM).

“Kemudian yang dari faskes dari RSUD Kabupaten Kanjuruhan, RSUD dr Soetomo Surabaya, RSUD Syarifah Bangkalan dan RS Pendidikan Unair,” katanya.

Hal ini dilakukan mereka usai mendapat permintaan dari penyidik Ditreskrimum Polda Jatim.

“Kami PDFI Jatim mendapat permintaan dari penyidik berupa surat visum et repertum untuk melakukan melaksanakan penggalian jenazah korban Tragedi Kanjuruhan,” kata dia.

Nabil pun memohon izin serta doa agar proses autopsi ini bisa berjalan baik. Mereka juga menyampaikan duka cita kepada para korban Tragedi Kanjuruhan.

“Kami mohon doa agar tim kami bosa meneylesaikan tugas ini. Izinkan kami bekerja,” ucapnya.