HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa Aksi 411 yang diselenggarakan oleh aliansi Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia sudah lebih banyak berpikir rasional, termasuk dalam mengambil sikap politik mereka.

“Kita lihat Aksi 411 kemarin masih sepi peminat, bahkan mesin politik itu sudah dinyalakan sebanyak 3 kali, tapi massa yang hadir kan sempat diklaim jutaan, ternyata hanya ratusan orang,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Sabtu (5/11).

“Artinya kita bisa melihat masyarakat kita sudah lebih rasional berpolitik,” imbuhnya.

Ulama asal Kabupaten Malang tersebut menilai, narasi untuk memaksa Presiden Jokowi mengundurkan diri di tengah jalan, apalagi di situasi Indonesia sedang berjuang menghadapi hantaman resesi dunia tidak tepat.

“Indonesia ini sedang bertarung melawan resesi, alhamdulillah kita tidak terlalu terdampak. Ekonomi kita masih bisa sustainable. Rakyat tidak berpikir untuk menggulingkan pemerintahan, tapi bagaimana berjuang bersama agar badai resesi tidak terlalu berdampak ke kita,” ujarnya.

Ia khawatir, narasi meminta agar Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya merupakan agenda politik dari kelompok Khilafah ala Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Ya kita tahu, sebenarnya desakan Presiden mundur itu kan narasi HTI dan pengasong khilafah lainnya. Ditambah para oposisi yang sebenarnya mereka sekedar mencari kekuasaan politik semata,” tandasnya.

Untuk itu, Habib Syakur pun mengajak semua masyarakat Indonesia untuk bahu membahu dan membantu pemerintah agar situasi tetap kondusif, serta persoalan-persoalan bangsa dan negara bisa diatasi dengan baik.

“Pemerintah jelas tidak bisa bergerak sendiri menghadapi situasi global saat ini. Peran rakyat sebagai entitas kenegaraan jelas diperlukan. Apalagi fatsun politik kita kan gotong royong juga. Mari kita hadapi semuanya agar bisa keluar dari situasi sulit dunia,” pungkasnya.