Senin, 23 September 2024
Senin, 23 September 2024
NewsEkobizRupiah Diprediksi Melemah hingga Akhir Tahun 2022

Rupiah Diprediksi Melemah hingga Akhir Tahun 2022

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Depresiasi atau pelemahan nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2022 ini. Hal itu sebagaimana diperkirakan oleh Lembaga riset LPEM FEB Universitas Indonesia (UI).

Dalam risetnya, LPEM FEB UI menyebutkan bahwa pelemahan nilai tukar atau kurs mata uang Garuda ini mengikuti tren arus modal keluar yang saat ini tengah terjadi pada pasar keuangan Tanah Air.

“Depresiasi diperkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun mengikuti tren arus modal keluar,” tulis LPEM FEB UI yang dikutip Holopis.com dari laman resminya, Jumat (4/11).

Tercatat, nilai tukar mata uang Garuda turun dari yang semula Rp14.300 per USD pada awal 2022, menjadi sekitar Rp15.485 per USD pada 17 Oktober 2022.

Namun demikian, pelemahan nilai tukar rupiah akan relatif terkendali selama Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral Indonesia terus menjaga stabilitas rupiah, dengan melakukan intervensi pasar valas melalui transaksi spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder.

“Pelemahan nilai tukar akan terkendali selama BI terus melakukan langkah untuk menjaga stabilitas rupiah,” imbuhnya.

Adapun risiko arus modal keluar kemungkinan akan bertahan hingga akhir 2022. Pasalnya, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi pada sisa pertemuan tahun ini.

Di Indonesia sendiri, arus modal keluar sudah mencapai USD8,13 miliar pada pertengahan Oktober, lebih besar dibandingkan dengan kenaikan suku bunga The Fed pertama kali di awal Maret 2022.

Aksi jual bersih aset obligasi secara besar-besaran berkontribusi pada arus modal keluar, sementara pasar saham terus mencatat pembelian bersih.

Penjualan aset obligasi yang besar tetap bertahan di Triwulan III-2022 meskipun bank sentral negara berkembang, termasuk BI, telah menaikkan suku bunga acuannya.

BI sendiri hingga Oktober 2022 telah menaikkan suku bunga sebesar 125 basis poin (bps). Untuk mengurangi arus modal keluar yang besar pada sisa kuartal 2022, BI dinilai perlu menjaga stabilitas nilai rupiah dengan mengikuti sikap selangkah di depan.

“Pemerintah Indonesia dapat menyiapkan langkah-langkah pelengkap untuk menjaga kondisi makroekonomi, khususnya pertumbuhan ekonomi, di tengah prospek ekonomi global yang suram pada 2023,” tulis riset tersebut.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

AMMAN Resmikan Smelter Tembaga Perdana Terbesar di Indonesia, Murni Milik Pengusaha Lokal

Menteri ESDM (Energi, Sumber Daya Mineral) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa perusahaan PT Amman Minteral Internasional menjadi perusahaan yang berani membangun smelter hasil tambang tembaga di Indonesia.

Awal Pekan, Harga Emas di Pegadaian Kompak Mandek

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau tidak mengalami perubahan alias stagnan pada perdagangan awal pekan ini, Senin 23 September 2024.

Hati-Hati, IHSG Rawan Koreksi di Perdagangan Awal Pekan Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini, Senin (23/9), setelah IHSG mencatatkan kinerja buruk pada pekan lalu.

Wamentan Optimis Indonesia Mampu Susul Tiongkok Wujudkan Swasembada Pangan

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono optimis, Indonesia bisa mewujudkan swasembada pangan seperti yang dilakukan oleh Tiongkok, yang saat ini memiliki jumlah populasi penduduk mencapai 1 miliar jiwa.