HOLOPIS.COM, JAKARTA – Relawan petahana, Presiden Jair Bolsonaro dikabarkan meminta keterlibatan militer dalam negeri, untuk turut serta menolak terpilihnya Luiz Inacio Lula da Silva sebagai Presiden Brasil baru.
Hal tersebut merupakan tuntutan relawan petahana, dalam aksi unjuk rasanya menolak presiden terpilih Brasil, Lula di Sao Paulo dan Rio de Janeiro pada Rabu (2/11) waktu setempat.
“Kami berharap tentara akan campur tangan dalam situasi ini, kami tahu bahwa pemilihan itu curang,” ungkap salah satu pengunjuk rasa bernama Reinaldo da Silva, seperti dikutip Holopis.com dari Reuters, Kamis (3/11).
“Saya datang hari ini karena saya ingin Brasil bebas, sosialisme tidak bekerja dengan bangsa Brasil,” sambungnya.
Gelombang demonstrasi tak hanya pecah di Sao Paulo dan Rio de Janeiro, namun juga dikabarkan terjadi di 24 negara bagian Brasil, termasuk ibu kota Brasilia.
Diketahui, terjadinya aksi demonstran secara masif ini dinilai dan diklaim merupakan buntut dari kecurangan hasil pemilu presiden.
Sebelumnya, Bolsonaro juga dengan gamblang terlah berulang kali membuat klaim tak berdasar, dimana ia menyebut bahwa sistem pemilihan presiden di negaranya buruk dan rawan kecurangan pemilu.
Selain itu, pecahnya gelombang demonstran pendukung petahana juga memiliki pendapatnya sendiri, dimana dikatakan bahwa Lula seharusnya tidak diizinkan mencalonkan diri, pasca kasus skandal korupsi yang menimpanya tahun lalu.
Terlebih lagi sampai saat ini Bolsonaro belum mengakui kesalahannya, sehingga gelombang demonstrasi semakin besar.