Ideologi Marhaenisme seringkali dikenal dengan sebutan Sosialisme Indonesia, dikarenakan ide besar Soekarno berpijak pada teori materialisme, dialektika, historis yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Bahkan, salah seorang politikus dan mantan menteri luar negeri Indonesia, Ruslan Abdulgani mengatakan bahwa jika ingin memahami Marhaenisme, maka harus paham dengan marxisme terlebih dahulu.
Ada perbedaan mendasar antara konsep Marhaen yang dirumuskan Soekarno dengan konsep Proletar Karl Marx. Disinilah sifat kritis Bung Karno terlihat, ia tidak segamblang itu mengambil konsep pemikiran sosialis barat, yang cenderung secara sosiologis proletar sangat relevan di negara-negara industri barat. Sedangkan, Indonesia masyarakatnya bercorak agraris.
-
- Marhaen adalah kaum melarat Indonesia, yang terdiri dari buruh, tani, pengusaha kecil, pegawai kecil, tukang, kasir dan kaum kecil lainnya. Bung Karno sering menyebutnya Marhaen adalah rakyat Indonesia yang dimiskinkan oleh Imperialisme.
- Marhaenisme adalah ideologi yang bertujuan menghilangkan penindasan, penghisapan, pemerasan, penganiayaan dan berupaya mencapai serta mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur melalui kemerdekaan nasional dan melalui demokrasi politik serta demokrasi ekonomi.
- Proletar secara kepemilikan tidak memiliki alat produksi, konteks dari Proletar adalah gambaran masyarakat Eropa yang miskin karena adanya kaum borjuis (Karl Marx).
Marhaenis adalah tiap-tiap orang dalam bangsa Indonesia yang menjalankan dan memperjuangkan tujuan dari Marhaenisme. - Marhaenisme merupakan sebuah Asas yang menghendaki susunan masyarakat dan susunan negeri yang didalam segala halnya menyelamatkan kaum Marhaen. Selain itu, Marhaenisme sebagai asas perjuangan juga untuk mencapai susunan masyarakat dan susunan negeri yang dicita-citakan, dengan cara perjuangan yang revolusioner.