HOLOPIS.COM, JAKARTA – Festival Musik, Berdendang Bergoyang yang digelar di Istora Senayan, Jakarta berakhir kacau akibat over capacity. Salah satu volunteer menyebutkan, acara tidak berhasil dipersiapkan dengan matang karena kurangnya briefing dari pihak panitia.
“Ketika ada salah satu volunteer nanya gimana plot runner hari ini, jawabannya cuma, bebas aja, gue gaada waktu buat plot,” kata salah satu volunteer kepada Holopis.com, Senin, (31/10).
“Ini kan acara besar yang penontonnya banyak banget. Nggak seharusnya dia ngomong gitu. Seharusnya plot sudah dipersiapkan secara matang bahkan sebelum hari-H,” lanjutnya.
Volunteer tersebut juga mengatakan, bahwa acara festival musik yang dijadwalkan dari hari Jum’at (28/10) hingga Minggu (30/10) hanya mendapatkan 3 kali briefing.
“Dari awal kita juga nggak dapet briefing-an secara profesional dan tegas. Dua kali kita ketemu langsung, satu kali via zoom (daring-Red),” ujarnya.
“Dari briefing-an itu juga ya cuma gitu aja. pertemuan pertama ngebagiin volunteer mau ada di stage mana, kedua ngebahas tentang letak panggung dan flow-nya, juga pembagian tugas divisi. Yang via zoom hampir sama kaya kedua cuma dijelasin lebih padat. Paling banyak sih bahas rundown artis dan riders-nya ke LO,” lanjutnya.
Volunteer tersebut pun menyebutkan, promotor menjadi pihak yang harus bertanggungjawab akibat tidak mampu mengadakan acara tersebut dengan profesional.
“Yang harus bertanggung jawab tetap pihak promotor karena ketidakprofesionalan mereka dalam mengaakan acara yang besar ini dan pengunjung yang sangat membludak,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, over capacity di festival musik Berdendang Bergoyang mengakibatkan puluhan orang pingsan akibat sulit bernapas. Acara fesival di hari ke-3 yang diselenggarakan Minggu (30/10) pun resmi dibatalkan.