HOLOPIS.COM, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) dikabarkan tengah menggelar latihan perang udara terbesar di dunia, yang disebut Vigilant Storm.

Vigilant Storm melibatkan ratusan pesawat tempur canggih dari kedua belah pihak, dan akan berlangsung hingga Jumat mendatang.

Angkatan Udara AS menyampaikan bahwa dalam latihannya nanti akan diberlakukan serangan tiruan selama 24 jam dalam kurun waktu lebih dari seminggu, dan turut menampilkan sekitar 240 pesawat tempur yang melakukan sekitar 1600 serangan secara mendadak.

Vigilant Storm sendiri akan mencakup varian pesawat tempur siluman F-35 dari AS dan Korsel. Dalam hal ini, Australia juga kabarnya akan ikut andil, namun bakal mengerahkan pesawata pengisian bahan bakar udara saja dalam latihan tersebut.

“Korsel dan Angkatan Udara AS akan bekerja sama dengan layanan gabungan untuk melakukan misi udara besar seperti dukungan udara jarak dekat, pertahanan udara kontra, dan operasi udara darurat 24 jam sehari selama masa pelatihan,” kata Angkatan Udara AS, dikutip Holopis.com dari Reuters, Senin (31/10).

“Pasukan pendukung di lapangan juga akan melatih prosedur pertahanan pangkalan mereka dan kemampuan bertahan jika terjadi serangan,” tambahnya.

Pelatihan ini pun dikatakan bertujuan untuk melawan potensi ancaman dari Korea Utara, dimana negara yang dipimpin Kim Jong-un itu telah melakukan sejumlah peluncuran rudal tahun ini, dan diklaim telah membuat persiapan untuk melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Diketahui, pada Jumat kemarin, pasukan Korsel telah menyelesaikan latihan di lapangan Hoguk 22 dalam kurun waktu 12 hari, dimana dalam latihannya turut menampilkan pendaratan amfibi tiruan disertai penyebrangan sungai, termasuk beberapa latihan dengan pasukan Amerika Serikat (AS).