HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tragedi ledakan dua bom mobil menewaskan sebanyak 100 orang di Mogadishu, Somalia, Sabtu (30/10) waktu setempat.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Somalia, Hassan Sheikh Mahmud dalam sebuah pernyataan resminya pada Minggu (30/10).
Selain menewaskan ratusan orang, tragedi bom mobil tersebut juga turut melukai setidaknya 300 orang.
“Orang-orang kami yang dibantai, termasuk ibu-ibu dengan anak-anak mereka di lengan mereka, ayah yang memiliki kondisi medis, siswa yang dikirim untuk belajar, pengusaha yang berjuang dengan kehidupan keluarga mereka,” kata Presiden Hassan, dikutip Holopis.com dari Reuters, Minggu (30/10).
Lanjutnya, Presiden Hassan menyebut bahwa jumlah korban masih bisa bertambah, dan telah memberikan instruksi untuk memberikan bantuan medis sesegera mungkin kepada korban yang terluka.
Dalam kronologis singkatnya menjelaskan bahwa terjadi dua ledakan dalam dua waktu yang berbeda. Ledakan pertama menghantam Kementerian Pendidikan di dekat persimpangan yang dikenal sibuk di ibu kota Somalia tersebut.
Ledakan kedua terjadi ketika ambulans tiba mengeksekusi para korban ledakan, dan ketika orang-orang berkerumun untuk membantu korban.
Namun sampai saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Meski begitu, Presiden Hassan menduga bahwa ledakan itu disebabkan oleh kelompok Islam al Shabaab.
Diketahui, pada tahun 2017 lalu juga sempat ada tragedi ledakan yang lebih besar dari ini, dimana kala itu dikabarkan sekitar 500 orang tewas, di tempat yang sama.