Adanya Insiden Injak-injakan Disebabkan Gagalnya Pengelolaan Acara

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan orang akibat kerusuhan berakhir injak-injakan, hal itu terjadi pada Oktober di Indonesia dengan suasana kelam.

Insiden tersebut sampai diliput oleh media internasional yang menyebutkan bahwa, insiden tersebut adalah salah satu tragedi stadion sepak bola terburuk di dunia.

Tak sampai di situ, Oktober masih memberikan kisah kelam bahayanya kerumunan dan lemahnya sistem keamanan.

Korea Selatan menutup Oktober dengan insiden serupa yaitu, kerumunan yang berakhir dengan insiden injak-injakan di Itaewon saat sedang mengadakan festival Halloween.

Seorang ahli keamanan kerumunan, Paul Wertheimer mengatakan, stampede atau penyerbuan adalah ketika orang-orang atau hewan melarikan diri dari bahaya, seperti insiden injak-injakan yang terjadi di Kanjuruhan dan Itaewon.

“Mereka lari dari sesuatu yang membuat mereka takut, Ini adalah kegilaan kerumunan, gerakan orang menuju sesuatu,” jelasnya, dikutip Holopis.com dari Worldnomads, Minggu (30/10).

Ternyata, gagalnya pengelolaan suatu acara adalah penyebab utama mengapa bisa terjadi kerusuhan yang berujung injak-injakan pada sebuah acara.

Paul mematahkan banyak presepsi yang menilai bahwa jika kita tidak panik, maka pasti selamat dari injak-injakan. Padahal, menurut Paul ini murni karena kegagalan pengelolaan acara.

“Selalu ada persepsi bahwa jika orang bertindak secara rasional, mereka tidak akan terinjak sampai mati. Bukan panik yang menyebabkan kegagalan ini. Kegagalan pengelolaan acara yang menyebabkan ini,”

Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, tragedi kerumunan Itaewon telah menewaskan setidaknya 151 orang. Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat karena banyak korban luka-luka yang saat ini masih dalam keadaan kritis.

Sementara insiden Stadion Kanjuruhan secara resmi telah menewaskan 133 orang. Insiden tersebut disebut sebagai salah satu insiden sepak bola terburuk sepanjang sejarah di dunia.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral