HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia, Muhammad A.S Hikam turut angkat bicara menanggapi statement Ketua KPK, Firli Bahuri terkait kasus dugaan korupsi yang dikenal publik dengan kasus ‘Kardus Durian’.

Menurutnya, status bos lembaga antirasuah yang menyebut kasus yang menyeret Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terkesan ambigu, lantaran kasus yang terjadi pada 2011 silam itu sudah lama tenggelam bak ditelan bumi.

“Bos KPK bilang bahwa kasus Kardus Durian masih diperhatikan oleh lembaganya statemen yang cenderung ambigu, karena kasus tersebut sudah lama dan timbul tenggelam,” kata Hikam dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Jumat (29/10).

Akademisi dari Universitas Presiden itu pun menduga, pernyataan yang dikeluarkan oleh Firli terkait kasus tersebut hanya bersifat politis semata.

Di luar dari hal tersebut, Hikam berharap agar penyataan tersebut tak hanya isapan jempol semata. Ia pun meminta KPK untuk serius dalam menangani kasus-kasus lama, seperti kasus kardus durian.

“Jangan-jangan hanya pancingan atau tekanan politis doang? Semoga kali ini berlanjut!” pungkasnya.

Diberitakan Holopis.com sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, bahwa pihaknya masih menaruh perhatian kepada kasus-kasus dugaan korupsi lama, seperti ‘kardus durian’.

“Perkara lama yang disebut kardus durian ini juga menjadi perhatian kita bersama,” kata Firli saat konferensi pers penahanan tersangka kasus dugaan suap perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU), Kamis (27/10).

Dalam kesempatan itu ketua lembaga antirasuah itu meminta masyarakat untuk mengawal pihaknya dalam mengusut kasus yang diduga menyeret Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

“Tolong kawal KPK, ikuti perkembangannya. KPK pastikan setiap perkara disampaikan kepada rekan-rekan semua,” pintanya.