HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (Ketum DPP GMNI), Arjuna Putra Aliando, menyatakan bahwa Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94, menjadi momentum untuk merefleksikan kembali peran pemuda dalam menghadapi tantangan global saat ini.
Arjuna menjelaskan, kondisi dunia hari ini sedang mengarah pada lambatnya laju pertumbuhan ekonomi global yang memicu tingginya angka pengangguran serta diikuti dengan melonjaknya harga-harga.
“Sumpah Pemuda ini bertepatan dengan momentum dunia yang menuju kearah stagflasi. Jadi beberapa prediksi dari World Bank dari IMF, akan terjadi Stagflasi global dimana ekonomi melambat sedangkan harga-harga naik,” kata Arjuna Putra Aliando Ketum DPP GMNI kepada Holopis.com, Jumat (28/10).
Alumni Universitas Negeri Yogyakarta tersebut, menilai bahwa tantangan global beserta prediksi stagflasi hingga inflasi dari berbagai organisasi ekonomi dunia, disitulah makna perayaan hari Sumpah Pemuda.
Ia juga menambahkan, bagaimana perayaan sumpah pemuda ini, harus jadi batu loncatan bagi seluruh pemuda untuk mulai memikirkan masa depan bangsa dan negara, hingga mampu menjawab tantangan global.
“Sumpah Pemuda ini harus kita pikirkan bagaimana kehidupan kedepan itu, terutama pemuda ya, tidak hanya sekedar euforia dimana pemuda bisa berperan, bisa menjawab tantangan resesi atau stagflasi global, itu yang harus menjadi refleksi dari sumpah pemuda ini,” lanjutnya.
Ketum DPP GMNI itu juga, menyinggung hal utama yang paling penting dalam perayaan hari Sumpah Pemuda, yakni diantaranya mulai mencari solusi terbaik dalam menjawab segala permasalah yang akan dihadapi bangsa ini seperti gelombang pengangguran dan PHK massal.
“Pemuda milenial dengan berbagai macam kemampuannya tapi lapangan kerja sudah tidak ada, sesulit itu menurut saya ada tekanan struktural yang harus dijawab oleh pemuda,” pungkasnya.