HOLOPIS.COM, JAKARTA – Korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan kembali bertambah. Suporter Arema FC (Aremania), yang sempat mendapatkan perawat intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang dinyatakan meninggal dunia. Sebelumnya total korban sebanyak 134 orang, kini menjadi 135 orang.
Dikutip Holopis.com, Senin (24/10), korban meninggal dunia tersebut atas nama Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda (20), warga Jalan Sudimoro Utara, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Mahasiswa Teknik Sipil UMM itu, dikabarkan meninggal pada, Minggu (23/10), pukul 22.50 WIB di Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang.
Pemuda berusia 20 tahun tersebut, diketahui telah dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar sejak Tragedi Kanjuruhan terjadi pada (1/10). Setelah 24 hari dirawat intensif di Ruang ICU, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
Sebelumnya, korban ke-134 atas nama Reyvano Dwi Afriansyah (17) asal Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, pada (21/10) lalu juga meninggal dunia di RSSA Malang usai mendapatkan perawatan di ruang ICU.
Diketahui Tragedi Kanjuruhan, menjadi Tragedi paling mematikan nomor dua di dunia, usia memakan korban meninggal mencapai 135 orang, sedangkan ratusan lainnya mengalami luka-luka baik berat hingga ringan.
Tragedi Kanjuruhan dipicu oleh kepanikan seluruh suporter akibat penembakan gas air mata oleh kepolisian, seusai pertandingan antara Arema FC VS Persebaya Surabaya yang dimenangkan oleh Persebaya 3-2.
Dalam tragedi tersebut, pihak Kepolisian telah menetapkan enam tersangka atas tragedi itu yakni, diantaranya yakni Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) AHL, Ketua Panitia Pelaksana AH, Security Officer SS, Kabagops Polres Malang WSS, Danki 3 Brimob Polda Jawa Timur H, dan Kasat Samapta Polres Malang BSA.