HOLOPIS.COM, KENDAL – 10 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal mengalami bencana hidrometeorologi secara berulang-ulang dan menyebabkan sejumlah kerusakan.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bencana yang terjadi sejak Jumat (21/10) itu berawal dari cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang menerjang.
“Bencana mulai dari banjir, tanah longsor dan angin kencang telah berdampak di 11 kelurahan dan 22 desa yang tersebar di 10 kecamatan,” kata Abdul dalam keterangan yang diterima Holopis.com, Sabtu (22/10).
Abdul menjelaskan, banjir masih merendam permukiman warga dengan tinggi muka air 20-60 sentimeter sampai dengan saat ini.
Selain itu, beberapa pohon tumbang menimpa atap rumah dan infrastruktur lainnya, termasuk menghalangi jalan raya. “Tim gabungan telah berupaya untuk membersihkan batang pohon tersebut,” imbuhnya.
Bencana tersebut diketahui juga membuat dua jembatan rusak berat akibat diterjang banjir dari sungai yang meluap. Beberapa lereng sungai juga mengalami longsor dan retak-retak.
Tim BPBD Kabupaten Kendal bersama unsur terkait telah melakukan kaji cepat dan memberikan imbauan kepada warga agar menjauhi lokasi tersebut.
Abdul kemudian mengatakan, dari hasil asesmen sementara, ada sebanyak 2.772 KK terdampak, 8 warga yang tinggal di lereng tanggul yang kritis telah dievakuasi di masjid.
“2 rumah rusak sedang, 1 rumah rusak ringan dan 2.772 rumah terendam banjir,” bebernya.
Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang pun telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyatakan bahwa hujan dengan intesitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Kendal dan sekitarnya hingga Senin (24/10).
“Menyikapi adanya informasi tersebut, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca,” imbaunya.