HOLOPIS.COM, JAKARTA – Nama Rudolf Tobing saat ini menjadi sorotan akibat perbuatannya yang nekat membunuh temannya sendiri di sebuah apartemen di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Awal mula pembunuhan ini pun bermula, ketika pemilik nama lengkap Christian Rudolf Tobing itu memiliki permasalahan dengan pertemanannya.

“Pelaku sebenarnya memiliki calon target yang atas nama H yang merupakan kawan pelaku. Tapi, karena ada berselisih paham sehingga bermusuhan dengan pelaku,” kata Direktrur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Heriyadi kepada Holopis.com di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (22/10).

Rudolf Tobing kemudian semakin marah saat melihat temannya yang lain, Icha dan target H berada dalam satu lingkaran pertemanan yang sama. Hal tersebut berdasarkan unggahan di media sosial ketika korban dan calon targetnya merayakan kegiatan bersama.

“Pelaku merasa lebih sakit hati lagi dan berniat menghabisi temannya, H, I dan S,” bebernya.

Rudolf pun mencoba memulai rencana pembunuhan tersebut dengan mencoba menghubungi korban H melalui adiknya dengan alasan akan memberikan surprise kepada calon korban.

Namun, rencana tersebut tidak direspon oleh adik H, hingga akhirnya membuat pelaku memilih target lainnya, yakni Icha.

Rudolf Tobing pun kemudian lebih memilih membunuh Icha terlebih dahulu ketimbang korban berikutnya inisial S, hanya karena alasan kedekatan.

Rudolf pun kemudian mulai menyusun rencana, termasuk memikirkan menyewa pembunuh bayaran untuk melampiaskan dendamnya tersebut.

“Pelaku sebelum melakukan aksinya sempat mencari di internet jasa pembunuhan bayaran dan tarifnya. Namun, karena terlalu mahal akhirnya dibatalkan,” jelasnya.

Rudolf kemudian mencari cara untuk membunuh tanpa suara di internet sebelum melaksanakan aksinya. Selama kurang lebih tiga hari mempelajarinya, Rudolf kemudian langsung mengundang korban Icha atau Ade Yunia Rizabani ke apartemen dengan dalih melakukan siaran podcast.

Pembunuhan yang terjadi pada Senin (17/10) itu, Rudolf pun memberikan pengarahan kepada korban apa yang harus dilakukan saat siaran podcast.

“Pelaku mengatakan skenario bahwa akan ada sponsor dari kalung kesehatan, korban pun setuju,” jelas Hengki.

Setiba di kamar, Rudolf Tobing kemudian meminta tangan korban diikat dengan dalih demi memperkuat cerita podcast. Korban pun terus mengikuti mau pelaku tanpa menaruh curiga sama sekali.

“Pada saat kaki dan tangan terikat itulah pelaku langsung berbicara dengan korban sebenarnya pelaku membohongi korban,” imbuhnya.

Dalam momen tersebut, pelaku langsung bertanya kepada korban apa alasannya mau berteman dengan target H, yang merupakan target utamanya. Rudolf yang tidak terima dengan jawaban korban pun lalu menampar Icha hingga berulang kali.

Tak hanya itu, Rudolf bahkan sempat bertanya apakah Icha akan melaporkannya ke polisi jika dia dilepaskan. Namun, jawaban Ica dianggap tidak cukup serius hingga akhirnya dia kembali menyiksa korban hingga kemudian membunuhnya dengan cara mencekik.

“Walaupun dijawab tidak akan melaporkan, pelaku tidak percaya. Akhirnya pelaku langsung membunuh korban dengan mencekik,” tegasnya.

Jasad korban pun lalu dibungkus plastik hitam besar oleh Rudolf. Jasad Icha kemudian dibuang pelaku di bawah kolong Tol Becakayu, Bekasi, dan ditemukan warga pada Selasa (18/10).