HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida melakukan pertemuan dalam rangka memperkuat hubungan pertahanan kedua negara, di tengah-tengah semakin kuatnya dominasi China di kawasan Asia-Pasifik.
Dikutip Holopis.com dari Reuters, Sabtu (22/10), pertemuan keduanya diadakan di Perth, Australia, dimana keduanya menandatangani perjanjian kerja sama keamanan yang memperbarui pakta 2007, sebagai tanggapan dari berubahnya lingkungan keamanan regional saat ini.
Dalam hal ini Kishida menyampaikan bahwa penandatanganan deklarasi keamanan bersama tersebut, merupakan salah satu pencapaian terbesar dari kunjungannya.
“Saya menyatakan tekad saya bahwa semua opsi yang diperlukan untuk pertahanan negara kita, termasuk yang disebut kemampuan serangan balik, akan dipertimbangkan dan kemampuan pertahanan Jepang akan diperkuat secara fundamental dalam lima tahun ke depan, yang didukung oleh Anthony,” ucap Kishida.
Lanjutnya, Kishida menegaskan bahwa Jepang dan Australia sejatinya telah bekerja sama untuk mencapai Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
“Melalui pengalaman ini, ikatan yang mengikat Jepang dan Australia menjadi lebih kuat. Dan kedua negara kami telah menjadi pilar utama kerja sama di antara negara-negara yang berpikiran sama,” tambahnya.
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Albanese sendiri mengatakan bahwa militer Jepang akan berlatih di Australia Utara bersama personel angkatan pertahanan Australia.
Diketahui, perjanjian ini merupakan pertemuan lanjutan antara Jepang dan Australia yang terjadi pada Mei lalu.
Deklarasi bersama sebelumnya juga mecetuskan kerjasama keamanan di bidang-bidang strategis, seperti kontra-terorisme, serta program rudal dan senjata nuklir Korea Utara.
Namun pada pertemuan kali ini memfokuskan terhadap meningkatnya kekuatan militer China di kawasan Asia.
Selain di bidang pertahanan, Jepang dan Australia pada pertemuan kali ini juga membahas tentang perubahan iklim, investasi dan lain sebagainya.