HOLOPIS.COM, JAKARTA – Laga bertajuk fun football yang digelar antara FIFA dan PSSI pada Selasa (18/10) waktu malam hari lalu, turut menuai kecaman publik.

Hal itu terjadi, karena laga fun football tersebut diadakan di tengah-tengah situasi sepakbola yang tengah berduka atas tragedi kanjuruhan, yang menyebabkan 134 orang meninggal dunia.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara PSSI, Achmad Riyadh di Mapolda Jatim, Kamis (20/10) kemarin, menyampaikan bahwa pertandingan tersebut merupakan keinginan FIFA, dan mengklaim bahwa pihaknya mendapat ajakan dari Federasi Sepakbola Dunia tersebut secara langsung.

“Memang itu ada pro dan kontra. Apapun, masyarakat berhak menilai. Tapi itu adalah tamu (red-FIFA) yang mengajak main bola,” kata Riyadh, kepada Holopis.com, Jumat (21/10).

Lanjutnya, Riyadh juga menjelaskan bahwa ajakan tersebut sekaligus bermaksud mendorong agar PSSI tak larut dalam kesedihan.

“Tamu minta seperti itu. Kita bangsa yang menghormati tamu.Ya menyiapkan, sepatunya, semuanya, mendadak. Tidak terjadwal,” ungkapnya.

“Jam 3-4 sore nanya ayo boleh ga kita main. Bukan lapangan penuh, cuman 20 menit setengah lapangan. Bukan main 45 menit, yang main pengurus, dari dia lima orang,” sambungnya.

Selain itu, Riyadh juga turut menuturkan bahwa ajakan tersebut tak bisa ditolaknya.

“Tamu ya dihormati. Mereka bilang ayo sampaikan. Diterima Presiden, semua mengajukan program. Diajak makan semuanya, kalau ga mau ya apa ya alasannya. Lagi berduka alasannya?. Berduka ya berdoa supaya tidak terjadi lagi, itu yang paling penting,” imbuhnya.

Kemudian Riyadh juga turut merespon kritik pedas dari beberapa pemangku jabatan klub.

“Pernyataan sikap, ya biasa, PSSI terima sebagai masukan, koreksi. Organisasi ga dikoreksi ya ga bisa,” tukasnya.

Diketahui, laga fun football sebelumnya memancing reaksi pedas dari sebagian masyarakat Indonesia, salah satu yang lantang bersuara yakni Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi.

Achsanul Qosasi sebelumnya berpendapat bahwa FIFA tidak serius dalam berempati soal tragedi kanjuruhan, dan turut mengusir FIFA dari Indonesia secepatnya.