HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu sangat setuju jika Polri memastifkan aktivitas tes urine kepada para Mahasiswa, dengan tujuan agar mencegah peredaran narkoba kepada generasi muda di Indonesia.

“Setuju,” kata Said Didu dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (20/10).

Hanya saja, ia menyarankan agar Polri pun melakukan tes urine kepada seluruh anggotanya juga. Tujuannya adalah agar jangan sampai ada anggota Polisi di seluruh Indonesia yang justru menjadi pemakai barang haram itu.

“Tapi bagus juga kalau yang ditest urine adalah polisi,” ujarnya.

Perlu diketahui Sobat Holopis, bahwa Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mukti Juharsa berencana untuk melakukan tes urine rutin kepada mahasiswa yang menempuh pendidikan di wilayah hukumnya.

“Kami akan membangun komunikasi dengan beberapa universitas untuk rutin melakukan tes urine,” kata Mukti dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (19/10).

Hal ini diharapkan bisa menjadikan kampus sebagai garda terdepan dalam mencegah peredaran narkotika, serta menjaga moral masyarakat, terkhusus mahasiswa.

“Kita akan join dengan beberapa universitas untuk tes urine bersama. Semoga program ini bisa sukses dan lancar, menekan angka pengguna yang ada di Jakarta dan Indonesia,” lanjut Mukti.

Ia juga menjelaskan, tes urine kepada mahasiswa sudah masuk dalam program, sehingga bisa segera dimulai bulan depan. Kemudian, ia juga menyampaikan bahwa asal muasal inisiatif ini muncul adalah mengacu pada data Badan Narkotika Nasional (BNN) yang memperlihatkan adanya kenaikan pengguna narkoba.

Pengguna zat terlarang itu berada di angka 1,8 persen pada 2019, lalu meningkat jadi 1,9 persen pada 2021. Pun, risiko perempuan terdampak narkotika juga kian meningkat, semula 0,20 persen pada 2019, menjadi 1,21 persen pada 2021. Data BNN menunjukkan faktor utama seseorang memakai narkoba adalah pengaruh dari teman.