HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro menilai, agenda fun football yang dilakoni oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Presiden FIFA, Gianni Infantino di GBK menunjukkan bahwa keduanya tidak memiliki empati sama sekali terhadap trgedi Kanjuruhan yang menewaskan 133 orang itu.

Bahkan menurutnya, apa yang dijalankan oleh Mochamad Iriawan (Iwan Bule) dan Gianni adalah sikap yang sangat blunder dan sulit dibenarkan.

“Fun Football PSSI dan FIFA blunder fatal. Ini menunjukkan kurangnya empati dari keduanya,” kata Indro dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (19/10).

Ia pun menyampaikan, bahwa momen fun football tersebut tidak tepat. Seharusnya, PSSI dan FIFA lebih fokus kepada para korban tragedi Kanjuruhan yang saat ini ada yang masih perlu perawatan medis.

“Seharusnya PSSI mengajak Presiden FIFA mengunjungi korban di Kanjuruhan Malang, baik keluarga korban meninggal atau yang masih dirawat di rumah sakit. Juga masih ada yang kritis,” jelasnya

Indro menyebut PSSI harusnya menunjukkan empati. Menurutnya, tingkah Iwan Bule dan teman-temannya itu yang membuat masyarakat harus kehilangan kepercayaan kepada PSSI.

“Apalagi rekomendasi TGIPF juga sudah meminta ketum dan exco (eksekutif komite PSSI, red) mundur. Itu tentu membuat (PSSI) semakin kehilangan kepercayaan dari banyak pihak,” tutur Indro. “PSSI harusnya lebih peka dengan hal tersebut. Lebih mengurusi korban paling tidak itu yang lebih baik dilakukan,” lanjutnya.

Perlu diketahui Sobat Holopis, bahwa Gianni Infantino dan Iwan Bule bermain bola bersama. Kegiatan sepakbola bersama ini digelar di Stadion Madya pada Selasa (18/10) malam. Gianni Infantino dan Iwan Bule bermain sepakbola bersama di sana. Mereka berdua tampak tersenyum dan begitu riang saat bermain bola.

Foto-foto kegiatan sepakbola bersama ini diunggah oleh PSSI melalui akun Twitter resmi mereka, @PSSI. Sementara di hari yang sama, seharusnya Iwan Bule menghadiri agenda pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jawa Timur terkait dengan tragedi Kanjuruhan.