Sejumlah Negara Maju Terancam Resesi Tahun Depan, Bagaimana Nasib Indonesia?

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa sejumlah negara di dunia terancam mengalami resesi pada tahun 2023.

Sri Mulyani menuturkan, ancaman resesi imbas gejolak global tak hanya menghantui negara-negara berkembang saja, negara maju seperti Amerika Serikat (AS) pun turut dihantui ancaman resesi.

“Bahkan sekarang kata-kata resesi bukannya tidak mungkin di Amerika Serikat. Eropa pun juga demikian, mereka mengalami inflasi tinggi yang memaksa Bank Sentral menaikkan suku bunganya secara agresif,” ujar Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI yang dikutip Holopis.com, Rabu (19/10).

Sebagaimana diketahui, International Monetary Fund (IMF) telah memangkas proyeksi ekonomi global untuk tahun depan, dari yang sebelumnya di angka 2,9 persen menjadi 2,7 persen.

Ekonomi global pun semakin kompleks dengan adanya ancaman resesi, inflasi tinggi, yang diperparah dengan ketegangan geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina yang hingga tak kunjung berakhir.

Mantan Direktur pelaksana Bank Dunia atau Wolrd Bank itu menyebut, Eropa sudah mulai mengalami resesi di penghujung tahun 2022 ini, dan berlanjut hingga 2023 tahun depan. Kondisi serupa juga akan dihadapi China.

“China juga telah mengalami perlambatan yang disebabkan lockdown dan kondisi dunia, serta sektor properti. Bahkan angka PDB China di kuartal III belum keluar, tetapi akan tajam melemah,” kata dia.

Baru-baru ini, Inggris juga tengah dihantam permasalahan ekonomi lantaran pengelolaan APBN yang tidak kredibel. Hanya saja, Sri mengingatkan bahwa ini bukan berarti negara-negara emerging seperti Indonesia tidak sepenuhnya aman dari ancaman resesi.

“Meskipun seperti sekarang ini, emerging countries seperti India, Indonesia, Brazil, dan Meksiko misalnya, relatif dalam situasi cukup baik, bukan berarti tidak terpengaruh oleh kondisi eksternal. Meski ekonomi kita diproyeksikan tumbuh di atas 5 persen di 2022 dan 2023, bukan berarti kita tidak mewaspadai kondisi eksternal, karena itu mempengaruhi ekonomi kita,” pungkasnya.

Exit mobile version