Polri Mulai Dalami Hilangnya Rekaman CCTV Saat Tragedi Kanjuruhan

HOLOPIS.COM, JATIM – Polri mulai mendalami dan mengusut hilangnya rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, saat terjadinya tragedi yang menewaskan ratusan suporter Arema FC.

Diketahui, hilangnya rekaman CCTV tersebut menjadi salah satu temuan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dibentuk pemerintah di bawah komando Menko Polhukam, Mahfud MD.

“Nanti penyidik yang cek dan dalami,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada Holopis.com di Mapolda Jatim, Rabu (19/10).

Diberitakan Holopis.com sebelumnya, TGIPF Tragedi Kanjuruhan menemukan adanya kejanggalan pada CCTV yang merekam sudut-sudut di Stadion Kanjuruhan saat terjadinya peristiwa tragis usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10) lalu.

Kemudian, rekaman dari kamera CCTV yang terpasang di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan pun tiba-tiba hilang dan diduga telah dihapus selama 3 jam lebih.

Seharusnya, pergerakan awal rombongan barakuda yang bertugas mengevakuasi tim Persebaya dapat terekam melalui CCTV yang ada di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan itu.

“Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit,” demikian tulis TGIPF dalam rilis hasil temuannya.

Lebih lanjut, hilangnya durasi rekaman CCTV menyulitkan atau menghambat tugas tim TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi serta sedang diupayakan untuk minta rekaman lengkap ke Mabes Polri.

Sebagaimana diketahui, tragedi Kanjuruhan menjadi sejarah kelam dalam dunia sepak bola Tanah Air. Insiden tersebut menyebabkan 133 orang meninggal dunia ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Pemerintah pusat pun bergerak cepat dengan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan untuk mengusut tuntas insiden nahas tersebut.

Exit mobile version