HOLOPIS.COM, JAKARTA – Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta, Musni Umar lagi-lagi kedapatan menyebarkan video hoaks melalui Twitter pribadinya.

Rektor loyalis Anies Baswedan itu menyebarkan sebuah video hoaks yang menarasikan sejumlah pekerja proyek menutup tempat saluran air alias gorong-gorong dengan karung pasir.

“Biadab sekali kalau banjir yang menderita kan warga DKI bukan Anies,” tulis Musni Umar yang dikutip Holopis.com dari tweetnya @musniumar, Selasa (18/10).

https://twitter.com/musniumar/status/1582127387390935042?t=E_vbdYh10NUPO8w6oTTuqQ&s=19

Sebagaimana diketahui, video yang dibagikan oleh tokoh pendidikan itu ternyata adalah video hoaks yang sempat viral pada Februari 2020 lalu.

Video itu pun sudah dikonfirmasi oleh aparat kepolisian dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, bahwa informasi dalam video tersebut merupakan sebuah kabar bohong.

Kapolsek Senen, Kompol Ewo Samono mengatakan bahwa gorong-gorong yang ditutup dengan karung pasir itu bukanlah saluran air.

Dia menjelaskan, bahwa lubang tersebut merupakan saluran utilitas untuk berbagai macam kabel infrastruktur yang sengaja ditutup agar tidak ambles saat penutupnya dilintasi angkutan berat.

Ewo pun mengklaim, penimbunan karung pasir ke dalam lubang itu sudah sesuai dengan standart operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

“Jadi itu bukan memang bukan jaringan air tapi utilitas jaringan kabel. Kalau saluran air itu dibawah di trotoar. Itu untuk jaringan kabel. Kan ada kabel dibawah atasnya ada beton. Sebelum ditutup betok diasang pasir agar antisipasi ada kendaraan melintas bannya tak masuk kedalam lubang,” kata Ewo pada Februari 2020 lalu.

Sebagai informasi, Musni Umar bukan kali pertama kedapatan menyebarkan hoaks.

Pada September 2022, ia mengunggah video sebuah aksi kekerasan yang dinarasikan perilaku golongan PKI. Tapi faktanya, peristiwa itu terjadi di Thailand.

Pada Januari 2022 lalu, Musni Umar juga pernah kedapatan sebar hoaks dengan mengunggah video sebuah jembatan ambruk di Filipina. Namun dinarasikan seolah-olah kejadian itu terjadi di Samarinda.