HOLOPIS.COM, KUPANG – Warga yang ada di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), khusunya di Pulau Timor, Pulau Rote, dan Pulau Sabu, diminta untuk waspada dengan potensi karhutla (kebakaran hutan dan lahan).

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ketiga pulau yang ada di NTT ini punya tingkat kemudahan kebakaran yang cukup tinggi.

“Pulau Timor, Rote, dan Sabu saat ini memiliki tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah sangat tinggi,” kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG, Agung Sudiono Abadi dalam keterangan pers yang diterima Holopis.com, Senin (17/10).

Peringatan dini potensi karhutla di wilayah NTT, dikeluarkan BMKG yang berlaku pada 17 Oktober 2022. Dijelaskan Agung, saat ini wilayah NTT sedang dalam peralihan musim kemarau ke musim hujan sehingga banyak daerah yang masih berada di puncak musim kemarau.

Sebagian wilayah di Pulau Timor seperti di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, serta di Pulau Rote, dan Pulau Sabu saat ini memiliki tingkat kemudahan terbakar yang tinggi sehingga perlu diwaspadai masyarakat setempat.

“Alang-alang dan dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar,” katanya.

Agung mengimbau masyarakat di sejumlah wilayah itu agar melakukan upaya antisipasi karhutla dengan menghindari kegiatan yang dapat memicu titik api seperti membuka lahan dengan cara membakar.

Selain itu jangan membuang puntung rokok di area terbuka yang terdapat tumpukan rumput atau daun kering yang mudah tersambar api.

Ia mengatakan kemunculan titik api akan mudah meluas dengan cepat didukung dengan angin kencang yang bersifat kering sehingga lebih sulit dikendalikan jika terjadi karhutla.

“Masyarakat di daerah terdampak perlu memahami kondisi potensi bahaya karhutla dan melakukan langkah antisipasi yang diperlukan guna meminimalisir resiko,” katanya.