HOLOPIS.COM, JAKARTA – Survei Lingkaran Suara Publik (LSP) menemukan adanya potensi polarisasi pada pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.

Direktur Riset dan Kajian Lingkaran Suara Publik (LSP), Indra Nuryadin menjelaskan, dari hasil survei yang digelar 1 hingga 10 Oktober lalu menemukan kekhawatiran masyarakat atas fenomena tersebut.

“Sebagian besar publik atau 67,8% mengaku masih merasakan adanya polariasasi social yang berkepanjangan ditengah masyarakat akibat polarisasi politik yang terjadi pada pemilu 2014 dan 2019 lalu,” kata Indra kepada Holopis.com, Sabtu (15/10).

“Label ‘Cebong’ vs ‘Kampret/Kadrun’ masih tampak ditengah kompetisi politik jelang 2024 nanti,” sambungnya.

Indra kemudian menjelaskan, LSP mengajukan sejumlah nama-nama yang berpotensi maju dalam Pilpres 2024 mendatang, serta menanyakan penilaian mereka terhadap calon tersebut.

Dimana saat ditanyakan tanggapan mengenai sosok Prabowo Subianto, masyarakat mengenalnya sebagai Menteri Pertahanan yang loyal kepada Jokowi serta pimpinan Partai Gerindra terbaik.

“Prabowo juga disebut Capres pemersatu yang menghilangkan pembelahan sosial dan patriot yang mementingkan kepentingan bangsa dibanding kelompok dan seterusnya,” bebernya.

Kemudian, saat diajukan sosok Ganjar Pranowo, kesan publik menganggapnya sebagai Gubernur Jawa Tengah yang bagus dan kader PDIP yang loyal yang selalu manut kepada arahan ketum PDIP terkait pencapresan.

“Dia juga salah satu Capres yang didukung oleh pemilih Jokowi dulu yang diberi label ‘cebong’ dan dianggap oleh pemilihnya mirip-mirip atau setidaknya identik seperti Jokowi,” ungkapnya.

Kemudian, mengenai sosok lainnya yakni Anies Baswedan, Indra juga mengatakan bahwa sosok capres yang didukung oleh pendukung Prabowo dulu yang diberi label ‘kadrun’ oleh para pendukung Jokowi (cebong).

“Anies juga berkesan cerdas, pandai bicara dan ramah,” imbuhnya.