HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengancam Arab Saudi untuk tidak melaksanakan kebijakan pembatasan produksi minyak dunia. Bahkan ia, menuding soal produksi minyak, Arab Saudi telah menjalin kerja sama dengan Rusia.
Dikabarkan Holopis.com dari situs Aljazeera, Kamis (13/10), Amerika Serikat berencana memutuskan hubungan diplomatik dengan Arab Saudi, termasuk salah satunya kerja sama penjualan senjata serta berniat untuk memberikan konsekuensi berupa sanksi.
“Akan ada beberapa konsekuensi atas apa yang telah mereka lakukan dengan Rusia, saya tidak akan membahas apa, yang saya pertimbangkan dan saya pikirkan. Tapi akan ada, konsekuensinya untuk Arab Saudi,” kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Kamis (13/10).
Amerika Serikat menilai, bahwa pembatasan produksi minyak dunia, akan menaikkan harga minyak secara global, dan memaksa untuk mengekspor minyak Rusia. Hal tersebut, akan membahayakan dunia.
Selain itu, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang dipimpin Arab Saudi, akan memangkas target produksi minyak dunia sebesar dua juta barel per hari. Alasan kebijakan tersebut, bertujuan untuk menstabilkan pasar minyak dunia bukan menaikkan harga minyak ditengah kenaikan suku bunga dan prospek resesi global.
Arab Saudi melalui Menteri Luar Negerinya menyampaikan, kebijakan yang diputuskan oleh OPEC tidak ada kaitannya dengan Rusia, serta memastikan untuk memulihkan kembali harga minyak yang telah anjlok selama beberapa bulan terakhir.
“Murni ekonomi dan diambil dengan suara bulat oleh negara-negara anggota OPEC, semua bertindak secara bertanggung jawab dan mengambil keputusan yang tepat,” kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan.
Sekedar diketahui Sobat Holopis, sebelumnya Rusia merespon tuduhan Amerika Serikat dengan menyampaikan, bahwa keputusan Rusia tidak ditujukan kepada Arab Saudi, tindakan tersebut untuk memastikan stabilitas di Pasar Energi Global. Guna menciptakan keseimbangan pasokan dan permintaan konsumen dunia.