HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan proyeksinya terkait harga minyak dunia ke depan.
Dia menyampaikan bahwa harga minyak dunia bisa saja menembus level USD200 per barel lantaran kondisi perang antara Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai hingga saat ini. Kondisi akan semakin memburuk, lanjut Luhut, apabila negara-negara pengekspor minyak sepakat untuk memangkas produksinya.
Luhut mengatakan, tidak menutup kemungkinan Rusia akan menghentikan produksi minyaknya. Dia pun mengajak seluruh instansi pemerintah terkait untuk menghitung risiko yang bisa ditimbulkan terkait hal tersebut.
“Sekarang kan kita masih enggak mengerti. Kalau sekarang Rusia menghentikan produksi minyaknya, apa yang terjadi? Skenario itu harus dihitung. Kalau dia jengkel, dia bilang tidak ada, yang naik itu minyak USD200, itu bagaimana?,” ungkap Luhut dalam keterangan yang diterima Holopis.com, Rabu (12/10).
Perlu diketahui Sobat Holopis, harga minyak mentah dunia sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada awal perdagangan di Asia, Kamis (6/10) pekan lalu.
Peningkatan tersebut dipicu oleh adanya kesepakatan organisasi negara pengekspor minyak dan sekutunya atau yang biasa disebut OPEC+ untuk memangkas produksi minyak sekitar 2 juta barel per hari (bph).