Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk ketiga kalinya di tahun ini.

Sebagaimana dikutip Holopis.com dari laporan terbaru IMF bertajuk World Economic Outlook: Countering the Cost-of-Living Crisis, IMF memproyeksikan pertumbuhan Ekonomi Indonesia dari 5,2 persen menjadi hanya 5 persen di tahun 2023.

Sementara untuk tahun 2022 ini, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,3 persen.

“Ini adalah profil pertumbuhan terlemah sejak 2001, kecuali untuk krisis keuangan global dan fase akut pandemi COVID-19 dan mencerminkan perlambatan signifikan bagi ekonomi terbesar,” tulis laporan tersebut.

Meski begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan masih lebih baik dibanding China maupun sejumlah negara maju di dunia.

IMF sendiri memperkirakan ekonomi China hanya tumbuh 4,4 persen, lebih baik dibandingkan tahun ini yang hanya akan mencapai 3,2 persen.

Tak hanya Indonesia, IMF juga memangkas proyeksi ekonomi negara-negara ASEAN lain pada 2023. Pertumbuhan ekonomi Vietnam turun menjadi 6,2 persen dari 7 persen. Lalu Filipina menjadi 5 persen dari 6,5 persen, dan Malaysia menjadi 4,4 persen dari 5,4 persen.

Dari sejumlah negara di ASEAN, hanya Thailand yang mengalami kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2023. Pertumbuhan ekonomi Thailand diperkirakan naik menjadi 3,7 persen, dari yang semula hanya 2,8 persen.

Laporan yang dikeluarkan IMF itu menyatakan ekonomi global mengalami sejumlah tantangan yang bergejolak karena lonjakan inflasi di sejumlah negara, pengetatan kondisi keuangan di sebagian besar wilayah, konflik Rusia-Ukraina, dan pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya usai.

“Lebih dari sepertiga ekonomi global akan terkontraksi tahun ini atau tahun depan. Sementara tiga ekonomi terbesar (yaitu) Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China akan terus melambat,” tulisnya.

IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2023 sebesar 2,7 persen, turun dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,9 persen. Sementara untuk tahun ini proyeksi pertumbuhan ekonomi global berada di level 3,2 persen.