HOLOPIS.COM, JAKARTA – Influencer, Mohammad Guntur Romli menduga kuat bahwa isu Ijazah palsu Presiden Jokowi yang tengah digaungkan oleh Bambang Tri Mulyono adalah sebuah upaya untuk mengalihkan konsentrasi publik terhadap dugaan tindak pidana korupsi di dalam proyek Formula E.

“Iya pasti,” kata Guntur dalam keterangannya dikutip Holopis.com dari akun twitter pribadinya, Rabu (12/10).

Apalagi kasus Formula E saat ini tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sementara itu, Anies Rasyid Baswedan yang disebut-sebut bertanggung jawab terhadap proyek penyelenggaraan balapan mobil listrik itu tengah mencoba menjadi calon Presiden, sehingga wajar saja ketika isu-isu tertentu dijalankan agar publik tak terlalu melihat “dosa” Anies.

“Kan ijazah palsu cuma pengalihan isu soal korupsi Formula E. Makanya yg kenceng koar-koar itu buzzer-buzzer sebelah,” ujarnya.

Perlu diketahui Sobat Holopis, bahwa Bambang Tri Mulyono yang mengaku sebagai wartawan senior menggugat Presiden Joko Widodo terkait dengan dugaan ijazah palsu.

Bahkan gugatan itu sudah didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, lalu agenda pembukaan persidangan sudah dijadwalkan pada hari Selasa 18 Oktober 2022 pekan depan.

“Tanggal 18 Oktober 2022 adalah sidang perdana gugatan ijazah palsu Jokowi,” kata kuasa hukum Bambang Tri, Eggi Sudjana Mastal dalam keterangannya pada hari Senin (10/10) sore.

Sementara itu, rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ova Emilia menyatakan bahwa Joko Widodo adalah benar merupakan alumni UGM. Bahkan ia juga menyatakan bahwa ijazah S1 Presiden Jokowi yang bredar di media sosial adalah benar.

Hal ini disampaikan Prof Ova dalam konferensi pers di kampusnya pada hari Selasa (11/10) kemarin.

“Bapak Ir Joko Widodo dinyatakan lulus dari UGM tahun 1985 sesuai ketentuan dan bukti kelulusan berdasarkan dokumen yang kami miliki,” tegasnya.