HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali merilis potensi cuaca ekstrem di Indonesia yang diprediksi masih akan terjadi hingga sepekan ke depan, atau hingga 15 Oktober 2022.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa potensi cuaca ektrem tersebut dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia yang masih anomali alias tidak normal.
“Hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik yang membentuk pola ‘belokan angin serta perlambatan kecepatan angin’, yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan,” kata Dwikorita dalam keterangannya yang diterima Holopis.com, Minggu (9/10).
Tak hanya itu, potensi aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin juga memyebabkan potensi cuaca ekstrem di Tanah Air.
“Ini (fenomena gelombang atmosfer) juga secara tidak langsung meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa hari ke depan,” tuturnya.
Lebih lanjut, BMKG juga memprediksi adanya potensi pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) di wilayah udara Indonesia dalam sepekan ke depan, mulai Sabtu (8/10) kemarin hingga Jumat (14/10).