Minggu, 12 Januari 2025

Uki Heran Kenapa Anies Belum LPJ Formula E

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dedek “Uki” Prayudi masih mempertanyakan mengapa Anies Rasyid Baswedan belum kunjung menyampaikan hasil Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) proyek Formula E. Padahal, agenda yang digagas Anies Baswedan itu menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta sebesar Rp560 Miliar.

“Laporan hasil kegiatan (pertanggung jawaban) sendiri sampai sekarang gak ada. Sudah diminta sejak dulu laporan pertanggungjawabannya padahal,” kata Uki dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (8/10).

Kemudian, ia juga meminta agar TGUPP (Tim Gabungan Untuk Percepatan Pembangunan), Tatak Ujiyati tidak membuat framing yang miss leading, dimana angka Rp2,4 Triliun sebagai keuntungan dari proyek Formula E adalah sebuah kebenaran. Padahal sampai saat ini angka tersebut masih berstatus prakiraan atau prediksi semata dari INDEF (Institute For Development of Economics and Finance).

“Laporan INDEF kan cuma soal potensi dampak yang bisa mencapai nilai Rp 2,4 T, jangan didistorsi dong mba,” tegasnya.

Kajian INDEF

Sekedar diketahui Sobat Holopis, bahwa Kepala Pusat Makro dan Keuangan lembaga riset INDEF, Rizal Taufikurahman memperkirakan bahwa penyelenggaraan kegiatan tersebut memberikan dampak ekonomi dengan nilai total Rp 2,638 triliun bagi DKI Jakarta, atau dengan kata lain berkontribusi 0,08 persen pada pertumbuhan ekonomi daerah pada 2022.

“Artinya untuk ekonomi Jakarta akan menambah potensinya sebesar Rp2,63 triliun terhadap kegiatan ekonomi Jakarta dalam satu tahun,” kata Taufik dalam diskusi publik Dampak Penyelenggaraan Jakarta E Prix yang diselenggarakan Kamis, 23 Juni 2022.

Angka tersebut, berdasarkan hasil dari dampak tambahan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Rp 2,041 triliun dan dampak ekonomi langsung Rp 597 miliar.

“Jadi Rp2,6 triliun itu sebenarnya penjumlahan dari ekonomi langsung dan nilai tambah yang dibuat (create) dari kegiatan itu (Formula E),” ucapnya.

Dampak ekonomi langsung Formula E terdiri dari masuknya biaya dari beberapa aspek, pertama alokasi capital expenditure (capex) Rp 213 miliar, alokasi operating expense (opex) Rp 112 miliar, commitment fee event Jakarta E-Prix Rp 216 miliar, pembelian tiket plus pengeluaran pengunjung Rp 52,04 miliar, transaksi pengunjung pada UMKM Rp 4,54 miliar.

Oleh karena itu, Taufik menyakini KPK akan bekerja sesuai tugas dan fungsinya dalam mendalami perkara dugaan korupsi ajang balap mobil listrik tersebut.

“Kita positif thinking aja pada KPK bahwa KPK akan menilai Pak Anies seobjektif mungkin,” ucapnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral