HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi mengaku kesal ketika sampai dengan saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih berobat di luar negeri ketimbang dalam negeri.
Dari situ saja, Jokowi mengungkapkan ada uang besar miliaran rupiah yang seharusnya masuk devisa dalam negeri, namun dibawa ke luar negeri.
“Saya juga kaget, masyarakat kita yang periksa ke luar negeri setahun itu kita habis 6 miliar lebih sedikit, USD6 miliar, berarti hampir Rp100 triliun. Ada yang ke Singapura, ada yang ke Malaysia, ada yang ke Jepang,” kata Jokowi dalam keterangan yang diterima Holopis.com (7/10).
“Hati-hati devisa kita tersedot hampir Rp100 triliun,” sambungnya.
Jokowi kemudian merasa heran ketika pilihan berobat dalam negeri karena penilaian kondisi pelayanan kesehatan dalam negeri tidak maksimal.
“Karena masyarakat yang memandang di dalam negeri, entah rumah sakitnya, entah alkesnya yang mungkin dianggap belum siap, atau lebih baik ke luar [negeri] daripada kita,” tukasnya.
Dengan penilaian seperti itu, Jokowi kemudian menegaskan bahwa kondisi tenaga kesehatan di Indonesia sudah sangat mumpuni.
“Padahal dalam kenyataannya, SDM-SDM kita juga tidak kalah di bidang kedokteran,” klaimnya.
Bursa saham Indonesia kembali dibuka pada hari ini, Jumat (27/12), setelah dua hari libur nasional…
Bos Ducati Gigi Dall'Igna yakin, Francesco Bagnaia jadi tolak ukur para pembalap MotoGP biarpun ia…
Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau mulai merangkak naik pada…
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini, Jumat (27/12) usai libur Natal 2024…
Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau masih belum mengalami pergerakan…
Libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) 2024/2025 makin nyaman dengan hadirnya layanan tambahan dari Pertamina…