HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia, Ignatius Indro mengatakan, perbaikan sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan harusnya dimulai dari pembentukan aturan turunan Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional.
Pembentukan aturan tersebut diyakini mampu memperbaiki segala permasalahan olahraga Indonesia, termasuk sepak bola, karena dalam UU tersebut mengatur unsur suporter.
“Segera kita buat turunan dari UU Sistem Keolahragaan tersebut, karena didalamnya terdapat suporter, agar suporter ada jaminan keamanan dan kenyamanan dalam menyaksikan pertandingan,” kata Ignatius Indro dalam Program Ruang Tamu Holopis Channel, Jumat (7/10).
Ia menambahkan, perlunya pelaksanaan edukasi kepada suporter sampai ke akar rumput. Selain itu, edukasi perlu dilakukan kepada panitia pelaksana saat menghadapi situasi pertandingan besar, agar kejadian Kanjuruhan tidak terulang kembali.
“Harus dipelajari dan diedukasi, misalnya, tidak menggunakan gas air mata, pengamanan senantiasa duduk menghadap suporter untuk mengantisipasi gerakan mencurigakan dari suporter, ini hingga suporter keluar dari stadion,” ujarnya.
Lebih lanjut Ignatius menegaskan, perbaikan infrastruktur diperlukan dengan contoh membenahi jumlah tiket yang dijual dengan ketersediaan tempat duduk di stadion yang selama ini dinilai masih jauh dari standar FIFA.
Sebelumnya diberitakan, bahwa kapasitas stadion kanjuruhan sebenarnya hanya untuk 38.000 orang. Namun, penjualan tiket hingga 42.000 ini menjadi salah satu faktor yang perlu dievaluasi untuk perbaikan sepak bola Indonesia.
Selain itu, penggunaan gas air mata yang ditembakan ke tribun penonton menjadi sorotan karena memicu kepanikan para suporter Arema FC, yang berbondong-bondong ingin keluar dari Stadion hingga menewaskan 131 korban, dan ratusan luka-luka.
