Catat! Begini Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Polri

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah menjelaskan kronologi tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC. Kronologi itu didapat dari hasil pemeriksaan dan juga pendalaman oleh tim investigasi dari Polri.

“Tim (investigasi Polri) melakukan kegiatan (pemeriksaan dan pendalaman) secara maraton, namun tentunya kita tetap berhati-hati dan mengedepankan hal-hal yang bersifat scientific crime investigation,” kata Kapolri dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Kamis (6/10).

Kapolri menjelaskan, kronologi insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang itu bermula saat penitia pelaksana (panpel) Arema FC pada tanggal 20 September 2022, mengirimkan surat kepada Polres Malang terkait dengan permohonan rekomendasi petandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya.

Jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya diminta untuk diubah

Surat tersebut kemudian ditanggapi oleh Polres. Kala itu, kata SIgit, pihak Polres meminta agar jadwal pelaksaan pertandingan yang tersebut diubah menjadi pukul 15.00 WIB sore, dengan pertimbangan faktor keamanan.

“Namun, permintaan tersebut ditolak oleh PT LIB, dengan alasan apabila waktunya digeser, tentunya ada pertimbangan-pertimbangan terkait dengan masalah penayangan langsung, ekonomi dan sebagainya, yang mengakibatkan dampak yang bisa memunculkan penalti dan ganti rugi.

Atas hal tersebut, pihak kepolisian melakukan berbagai persiapan pengamanan, dari mulai menggelar berbagai rapat koordinasi hingga menambah jumlah personel, dari yang semula 1.073 personel menjadi 2034 personel.

“Disepakati dalam rakor, bahwa khusus untuk suporter yang hadir hanya dari suporter Aremania,” kata Sigit.

Sebagaimana diketahui, pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya yang berlansung pada Sabtu (1/10) malam, menorehkan hasil 2 poin untuk Arema FC dan 3 poin untuk Persebaya.

Kericuhan di akhir pertandingan

Jenderal bintang empat itu menjelaskan, bahwa pertandingan tersebut hingga peluit panjang berbunyi, semuanya berjalan dengan lancar.

“Namun di saat akhir pertandingan, muncul reaksi dari suporter ataupun penonton terkait dengan hasil yang ada, sehingga muncul beberapa penonton ataupun penonton yang masuk pertandingan,” ujarnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral