Iwan Bule Tak Sudi Disalahkan di Tragedi Kanjuruhan

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PB PSSI), Mochamad Iriawan alias Iwan Bula tak bersedia dipersalahkan di dalam kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.

Menurutnya, kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan tidak ada urusannya dengan dia. Bahkan ia menyatakan siapapun yang menudingnya bersalah apalagi sampai meminta agar ia mengundurkan diri karena tragedi Kanjuruhan adalah orang-orang yang tak paham regulasi.

“Kalau mereka komentar ini mungkin tidak tahu regulasi, tolong baca di aturan itu. Bagaimana mau mengaitkan dengan saya, kan setiap pertandingan di suatu tempat Panpel (panitia pelaksana pertandingan) yang harus bertanggung jawab,” kata Iriawan di Malang, Selasa (4/10) seperti dikutip Holopis.com.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengatakan, bahwa dirinya tidak ikut campur tangan dalam urusan teknis, seperti bertemu dengan kepolisian dan operator Liga 1 atau PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Ia menegaskan bahwa biang kerok dari peristiwa yang menewaskan ratusan orang suporter Aremania itu adalah panitia pelaksana (Panpel).

“PT LIB pun di luar. Ini semua tanggung jawab Panpel, memang begitu aturannya. Kalau netizen ngomong begitu, mohon maaf saya tidak tahu apa dasarnya,” tutur dia.

Desakan publik dan netizen yang meminta mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum PSSI muncul karena tragedi Kanjuruhan. Salah satu desakan itu datang dari Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso.

Tak hanya Sugeng, desakan itu juga datang dari tokoh Kota Malang, Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid.

Sekedar diketahui, bahwa tragedi Kanjuruhan berlangsung saat pertandingan Liga 1 antara Persebaya melawan Arema FC. Dalam pertandingan itu, Arema kalah 3:2 atas tamunya yakni Persebaya.

Akibat kekalahan di kandang sendiri, Aremania tersulut emosi dan turun ke lapangan. Oleh sebab itu pula, Polisi dan TNI turun dan mencoba mengamankan situasi namun berujung chaos antara suporter dengan aparat.

Tragedi Kanjuruhan diketahui menelan korban jiwa. Tercatat 131 orang dilaporkan meninggal dunia.

Exit mobile version