HOLOPIS.COM, JAKARTA – Motor listrik di Indonesia ditargetkan sebanyak 2 juta unit pada tahun 2025, harus dilakukan dengan strategi supaya bisa tercapai sesuai dengan target yang diinginkan.

Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, potensi motor listrik cukup besar dilihat dari banyaknya pengguna sepeda motor di Indonesia.

“Jumlah pengguna sepeda motor di Indonesia sekitar 133 juta lebih. Sekarang ada 5 juta permintaan setahun, bahkan sebelum pandemi ada 10 juta. Jadi pasarnya banyak sekali dan ini bisa menjadi game changer yang bisa mempercepat transisi ini,” kata Budi, Rabu (5/10).

Budi menjelaskan ada tiga faktor utama yang harus diperhatikan dan perlu ditingkatkan, pertama adalah kualitas baterai yang lebih baik. Kedua, stasiun pengisian atau tempat penggantian baterai yang bisa didapatkan dengan mudah dan lebih banyak. Terakhir, kualitas mesin dari kendaraan listrik.

Penggunaan motor listrik diharapkan bisa mengurangi subsidi BBM, yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan. Selain itu, banyak pengguna sepeda motor listrik selain menyehatkan bumi dari polusi udara.

“Kita harapkan subsidi ini akan berkurang seiring dengan semakin banyaknya pengguna kendaraan listrik. Uang yang tadinya untuk subsidi BBM, bisa kita gunakan untuk membangun bangsa ini,” tuturnya.

Pemerintah sendiri, lanjut Budi, sudah mendorong dengan regulasi soal kendaraan listrik. Selain itu, perguruan tinggi juga melakukan penelitian, dan pelaku industri melaksanakan dengan masif dan memproduksi kendaraan listrik dengan harga yang lebih ekonomis.

“Kami mendorong Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) secara gratis agar memberikan suatu kemudahan-kemudahan dan saat ini sudah ada sekitar 28 ribu SRUT kendaraan listrik yang kita selesaikan,” jelasnya.