HOLOPIS.COM, MALANG – Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengatakan korban Aremania dalam tragedi Kanjuruhan sejauh ini tercatat lebih dari 130 orang.
Jumlah itu berdasarkan data dari pihak Aremania yang telah ditemuinya.
“Dari kejadian yang menewaskan sampai lebih dari 130 orang saya dapat data dari Aremania sudah naik jadi 131 tapi data ini menurut keterangan teman-teman Aremania masih simpang siur, ada kemungkinan bisa lebih,” kata Wahyu, Selasa (4/10).
Wahyu juga menyinggung rekomendasi waktu penyelenggaraan pertandingan yang diberikan Polres Malang. Rekomendasi itu, ujar dia, tidak direspons positif oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB). LIB disebut tetap bersikeras meminta jadwal pertandingan sebagaimana yang telah ditetapkan dengan pertimbangan adanya kontrak hak siar.
“Bahwa sudah ada kontrak hak siar jadi memang menjadi pelajaran kita semua, kami sebagai pengawas kepolisian melihat ini secara objektif bahwa potensi sudah terbaca kemudian sudah ada langkah-langkah preventif tapi dalam pelaksanaan berjalan seperti ini,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kabar soal aparat yang menutup pintu stadion sehingga para penonton terjebak. Ia menegaskan Kapolres Malang tidak pernah memerintahkan anggotanya untuk menutup pintu, dan justru hendak membuka pintu dalam waktu 15 menit. Namun tak diketahui alasan pintu tersebut tak kunjung terbuka.
“Sudah saya konfirmasi kepada Kapolres bahwa tidak ada perintah untuk menutup pintu sehingga harapannya 15 menit pintu dibuka tetapi tidak diketahui mengapa pintu terkunci,” ucapnya.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi usai Arema FC kalah melawan Persebaya dengan skor 2-3 pada Sabtu (1/10) malam. Para pendukung Arema yaitu Aremania kecewa dan turun ke lapangan untuk menemui tim dan ofisial.
Aksi itu pun direspons aparat dengan mengamankan pemain sekaligus ofisial kembali ke ruang ganti. Pada waktu bersamaan, aparat juga mencoba membubarkan massa di lapangan, salah satunya menggunakan gas air mata.
Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada para suporter di lapangan, tetapi juga terhadap penonton di tribun sehingga membuat massa panik. Penonton pun berlarian dan berdesak-desakan menuju pintu keluar.
Banyak di antaranya yang sesak napas dan terinjak-injak. Setidaknya 125 orang dilaporkan tewas dengan ratusan lainnya luka-luka akibat kerusuhan tersebut.