“Saya secara pribadi tidak melihat ini sebagai suatu masalah terlalu besar presidential threshold, karena pada ujungnya ketika saya di dalam saya lihat yang terlalu kecil juga tidak terlalu banyak berpengaruh. Jadi harus yang besar-besar juga yang harus membawa check and balance berjalan,” kata Brigitta dalam potongan video diskusi yang diunggah Brigitta di akun Instagramnya.

Di akhir pendapatnya, Brigitta menyampaikan Indonesia butuh anak-anak muda. Brigitta menyinggung soal roasting dan kritik, tapi tidak memberikan masukan.

“Sebagai closing menyambung yang disampaikan Bang Fadli, Indonesia butuh sekali anak-anak muda yang mau concern tapi punya konsep. Jangan sampai kita sibuk nge-roasting, kita sibuk mencari apa yang mudah untuk kita lakukan ngegosipin, mengkritik, tapi kemudian kita tidak hadir datang membawa solusi. Padahal kita ini mahasiswa, kita orang-orang terdidik, kita orang-orang yang disampaikan untuk mempersiapkan diri membuat suatu solusi dan membawa perubahan bagi masyarakat,” ujarnya.

“Jadi kalau di dunia politik kekurangan anak muda dan kekurangan mahasiswa, ada anak muda yang bukan mahasiswa, ada pelajar bukan anak muda, ada mahasiswa bukan anak muda. Tapi mahasiswa yang muda ini jadi suatu kombinasi yang bagus, ada pendidikan yang ikut serta di dalamnya, ada kekuatan karena dia masih muda, sehingga punya waktu untuk membuat perubahan,” ucapnya.

Brigitta lantas bicara persepsi anak muda yang berpandangan dunia politik jahat. Dia meminta para anak muda tidak takut dalam berpolitik sembari mengajak mereka yang sudah berani mengkritik untuk masuk ke dunia politik.

“Dunia politik itu isinya kata anak-anak muda kebanyakan orang-orang jahat, sehingga anak nakal muda tidak mau bergabung dengan dunia politik, tapi kalau pikiran seperti itu terus berjalan. Saya selalu bilang bahwa ketika orang-orang baik takut masuk dunia politik, isinya dunia politik orang-orang jahat semua. Jadi kalau kalian merasa diri kalian baik sudah bisa me-roasting orang lain, sudah bisa mengkritik orang lain, coba beranikan diri kalian untuk masuk ke dalam dunia politik, sehingga kalian akan tahu di dalam bahwa ketika kalian di dalam kalian harus mencari kebaikan itu sendiri,” kata Brigitta.

Setelah menyampaikan pandangannya, Brigitta meninggalkan acara diskusi karena ada undangan kepadanya. Dia meluruskan kepergiannya itu bukan karena di-roasting.