HOLOPIS.COM, MEDAN – Gempa berkekuatan magnitudo 6.0 yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Sabtu (1/10) lalu berdampak negatif terhadap harga pangan, khususnya harga cabai di Kota Medan.
Pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi lantaran komoditas pangan, terutama cabai di Kota Medan dipasok dari Tapanuli Utara.
Berdasarkan catatannya, harga cabai merah di medan pada perdagangan hari ini dijual di harga Rp40.500 per kilogram, naik 11 persen dari perdagangan sebelumnya yang berkisar Rp36.500 per kilogram.
“Walau demikian, kondisi tersebut belum akan merubah ekspektasi penurunan harga cabai di bulan Oktober ini. Karena temuan kita di sejumlah sentra produksi cabai merah di wilayah Karo dan sekitarnya. Banyak petani yang menunda memanen cabainya untuk mengendalikan harga cabai di Kota Medan agar tetap bertahan stabil,” kata Gunawan dalam keterangannya yang diterima Holopis.com, Selasa (4/10).
Sejauh ini, lanjutnya, sejumlah petani mengkhawatirkan adanya tren penurunan harga cabai di Kota Medan karena pasokan cabai dari Tapanuli Utara yang bisa saja datang secara tiba-tiba.
“Tentunya hal tersebut akan berdampak pada potensi penurunan harga cabai di tingkat petani,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Gempa yang tejadi di Tapanuli Utara beberapa waktu lalu menyebabkan sebanyak 962 rumah rusak. Gempa tersebut juga menyebabkan 24 orang luka-luka dan 962 jiwa terdampak.