HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro mendesak kepada semua aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi dan l
usut tuntas semua pihak yang terkait di dalam peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada hari Sabtu (1/10) malam kemarin.
“Usut tuntas kejadian kericuhan yang terjadi di Kanjuruhan. Lakukan investigasi bagaimana terjadinya kejadian seperti ini yang menjadi tragedi bagi sepak bola Indonesia,” kata Indro dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com, Senin (3/10).
Aparat juga harus segera memastikan siapa yang paling bertanggung jawab dalam tragedi yang membuat ratusan orang harus kehilangan nyawa itu.
“Siapa yang bersalah, apakah panitia penyelenggara sudah menjalankan SOP atau protap yang benar saat menghadapi suporter? Bagaimana juga peran fan base dalam mengingatkan masa di dalam maupun luar stadion untuk tidak bertindak anarkis? Bagaimana juga peran Federasi dalam mengantisipasi laga panas seperti ini?,” ujarnya.
Selanjutnya, Indro juga meminta agar ada pelaksanaan yang maksimal regulasi yang ada tentang persepakbolaan di Indonesia.
“Maksimalkan Undang-Undang Keolahragaan yang di dalamnya ada pasal mengenai suporter. Untuk itu kami mendesak Menpora untuk segera membuat aturan turunan khusus tentang suporter,” tuturnya.
Menurutnya, edukasi kepada para suporter juga belum maksimal. Perlu ada perhatian dan peran aktif semua stakeholder agar para penonton dan pendukung fanatik klub sepak bola dapat dikendalikan.
“Ini ditujukan untuk bisa memaksa seluruh stakeholder sepak bola Indonesia untuk terlibat melakukan edukasi kepada suporter Indonesia. Karena edukasi ini adalah tanggung jawab kita semua,” tegasnya.
Lebih lanjut, Indro juga menyarankan agar Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menghentikan sementara semua laga pertandingan sepak bola di Indonesia.
“Kami mendesak PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 hingga Liga 3 untuk dapat melakukan pembenahan di seluruh bidang, seperti penentuan protap pengamanan dalam sebuah pertandingan, perbaikan sistem Liga, hingga pendidikan suporter sehingga memiliki satu pemikiran, bahwa ada hal yang lebih besar dari rivalitas atau bahkan dari sepak bola itu sendiri yakni kemanusiaan,” tandasnya.
Terakhir, Indro juga menyampaikan ucapan bela sungkawa atas wafatnya para suporter dan jatuhnya para korban dalam tragedi Kanjuruhan, yang mana saat itu tengah digelar pertandingan BRI Liga 1 antara Persebaya vs Arema FC.
“Kami Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menyampaikan duka dan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya kericuhan usai laga Arema vs Persebaya. Hal ini menggambarkan masih kurangnya kesiapan panitia penyelenggara mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi pada laga panas seperti Arema vs Persebaya, ataupun laga-laga di Liga 1 lainnya,” pungkasnya.
Meskipun riasan terlihat cantik di pagi hari, bukan tidak mungkin riasan kembali kusam dan luntur…
Siapa sih yang berlum pernah nonton Home Alone? Hampir semua generasi milenial, pasti pernah menonton…
Saat membeli barang baru, tidak bisa dipungkiri kita memang menjadi senang dan ingin cepat-cepat pulang…
Home Alone 2: Lost in New York, dirilis pada tahun 1992, melanjutkan petualangan Kevin McCallister…
Ada yang berbeda pada perayaan natal keluarga Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara. Pada natal 2024…
Tim Pencak Silat Indonesia berhasil keluar sebagai juara umum di World Pencak Silat Championship ke-20…