HOLOPIS.COM, JAKARTA – Koordinator Forum Pemuda Mahasiswa Hukum Indonesia, Gurun Arisastra turut angkat bicara atas kejadian ‘Tragedi Kanjuruhan’ yang mengakibatkan ratusan nyawa menghilang.

Ia menilai bahwa insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang Jawa Timur pada hari Sabtu (1/10) malam itu merupakan peristiwa yang sangat luar biasa dan perlu mendapatkan perhatian serius dari semua stakeholder.

“Kami sangat sayangkan ini terjadi, ini masalah yang luar biasa, mengerikan ini, ratusan nyawa menjadi korban akibat sepakbola,” kata Gurun Arisastra kepada Holopis.com di Jakarta, Senin (3/10).

Gurun menilai bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainuddin Amali harus bertanggung jawab pula atas kejadian ini. Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari kinerjanya menjabat sebagai Menteri.

“PSSI dan PT LIB sebagai penyelenggara itu berada di bawah langsung Menpora, seharusnya dapat memonitoring dengan baik penyelenggaraan sepakbola,” ujarnya.

“Ada dugaan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) di sana, ada otoriterianisme yakni kewenangan yang melampaui batas, seperti tidak mengikuti jumlah kapasitas penonton yang telah ditetapkan, seharusnya kapasitas stadion 32.000 namun yang terjadi terjual tiket 42.000, kemudian mengenai usulan jam tayang, usulan jam tayang dipercepat menjadi sore hari malah usulan itu diabaikan,” terangnya.

Atas dasar itu, Gurun meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk melakukan reshuffle terhadap Menpora RI Zainudin Amali. Menurutnya, bila Presiden Jokowi tidak mereshuffle Menpora, maka Presiden bisa dinilai membiarkan dan mengorbankan dirinya sebagai penanggung jawab utama dalam masalah tragedi di Stadion Kanjuruhan itu.

“Menpora harus menyadari ini, sebaiknya mundur. Kalau tidak mundur, Presiden Jokowi harus Reshuffle ini Menteri, jika tidak direshuffle maka Presiden membiarkan dan mengorbankan dirinya sebagai penanggung jawab utama masalah ini,” pungkasnya.